-->

Subscribe Us

Seperti Ahok, Kini Giliran Ridwan Kamil yang Diserang Fitnah dengan Tuduhan Penganut syiah




Sosok pemimpin seperti Ridwan Kamil terbilang langka. Hanya dalam waktu tiga tahun kepemimpinannya, Kang Emil –sebutan akrab warga Bandung kepadanya- wajah kota Bandung semakin terlihat cantik. Sebutan atau julukan sebagai “Parijs van Java” yang pernah disandang kota Bandung zaman “Baheula” (dahulu) dan sempat menghilang, kini coba diwujudkan kembali oleh tangan kreatif Kang Emil.

Kota Bandung memang sudah terkenal semenjak zaman dahulu, namun potensinya seakan tenggelam beberapa dasawarsa ke belakang. Julukan “Parijs van Java” atau “Kota Kembang” yang dahulu pernah disematkan kepadanya perlahan mulai meredup. Pemimpin yang silih berganti berkuasa di kota ini belum berhasil mengangkat citra dan mengembalikan “keemasan” ibukota Jawa Barat ini.

Lalu, datanglah Kang Emil. Ia meniupkan udara segar. Komunitas-komunitas kreatif di kota ini dihidupkan dan diberi ruang yang seluas-luasnya untuk berekspresi. Latar belakangnya sebagai seorang arsitek membuat wajah kota Bandung berubah drastis. Taman-taman kota dibangun atau direvitalisasi. Fasilitas-fasilitas umum diadakan, dipercantik dan difungsikan semaksimal mungkin. Hasilnya, Bandung di bawah kepemimpinan Kang Emil banyak berubah. Memang PR semacam kemacetan, sampah dan yang lainnya belum maksimal teratasi, namun masih ada waktu bagi Kang Emil untuk menyelesaikan janji kampanyenya dahulu.

Berkat kemajuan kota Bandung yang signifikan membuat sebagian kalangan menilai Kang Emil cocok untuk jabatan yang lebih tinggi, yakni Gubernur Jawa Barat. Karena sejatinya, Kang Emil tidak hanya terkenal di tataran kota Bandung saja, namun sudah menjadi tokoh di Jawa Barat bahkan nasional. Tak aneh, sebagian kalangan mulai menggadang-gadangkannya untuk mengikuti Pilgub Jawa Barat yang tidak lama lagi digelar.


Nah, momentum tersebut direspon dengan cepat oleh partai Nasdem pimpinan Surya Paloh. Ia dan partainya dengan segera mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub 2018 nanti. Deklarasinya dilangsungkan di Monumen Bandung Lautan Api, Lapangan Tegalega Bandung, Minggu (19/3/2017) lalu. Pendeklarasian Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2018-2023 tertuang dalam Surat Rekomendasi Nomor 020-SI/DPP/Nasde/III/2017 dan surat tersebut diserahkan langsung oleh DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa kepada Ridwan Kamil.

Pencalonan dan deklarasi Calon Gubernur Ridwan Kamil lantas menimbulkan pro dan kontra. Sepanjang pantauan penulis, pihak yang kontra lebih menyoroti kendaraan politik atau partai pengusung Kang Emil dalam deklarasi hari minggu lalu. Mereka lantas mengaitkan Partai tersebut dengan dukungannya kepada Ahok, Gubernur Petahana DKI. Namun, Kang Emil cerdas. Celaan dan hujatan karena dirinya mau diusung oleh Partai Nasdem dijawabnya. Menurutnya, jangan mengaitkan Pilgub DKI dengan Pilgub Jabar. Tidak bisa digeneralisasi seperti itu. Karena pada kenyataannya di lapangan, partai-partai yang menjadi lawan di DKI, tetapi di daerah-daerah lain justru bisa berkoalisi. Artinya, ketika ada agenda dan kepentingan yang sama, maka koalisi atau kerjasama bahkan bisa terjadi di antara partai-partai yang berbeda ideologi sekalipun.

Termasuk dalam jajaran yang kecewa adalah tentu saja Jonru. Seperti biasanya, Jonru terlalu negatif thinking terhadap siapa saja yang bekerja sama dengan partai pemerintah. Kebetulan Nasdem berada dalam jajaran atau pengusung Presiden Jokowi, maka kerjasama Kang Emil dan Partai Nasdem dianggap semacam “pengkhianatan” Tentu saja ini versi subjektifnya Jonru yang tidak pernah melihat sisi positif apapun dari pemerintahan saat ini.

Dan kerjasamanya dengan Partai Nasdem mulai menuai fitnah. Fitnah yang selama ini melanda Presiden Jokowi dan Ahok mulai berhembus juga kepada Kang Emil. Malah tuduhannya sangat absurd. Misalnya dituduhkan bahwa Kang Emil adalah penganut Syiah, dan istrinya memliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Syiah di Bandung. Tuduhan ini sudah dibantah Kang Emil, namun para haters tidak akan berhenti. Dan mungkin ke depannya tuduhan-tuduhan lainnya bakalan terus dialamatkan kepada Walikota Bandung satu ini.

Yang mesti digarisbawahi adalah pepatah, “Semakin tinggi pohon tumbuh, maka semakin kencang pula angina yang menerpanya” Pepatah ini berlaku untuk siapapun tak terkecuali dengan Kang Emil. Fitnah, tuduhan yang tidak berdasar, kata-kata kasar siap-siap saja diterima bagi siapa saja yang sedang melakukan sebuah pekerjaan yang benar. Dus, jangan menyerah. Ini adalah batu ujian yang harus dan mesti ditempuh. Semoga Kang Emil lulus melaluinya !




Selengkapnya:  https://seword.com/sosbud/seperti-ahok-kini-giliran-ridwan-kamil-yang-diserang-panah-panah-fitnah/

0 Response to "Seperti Ahok, Kini Giliran Ridwan Kamil yang Diserang Fitnah dengan Tuduhan Penganut syiah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel