-->

Subscribe Us

Terima Kasih Jokowi! Pertama Kali dalam Sejarah Pemudik Gembira Karena Lancar




Di dalam mengantisipasi membludaknya arus mudik Lebaran yang sempat dianggap kafir oleh para kaum bumi datar yang sebenarnya hanya ngeles karena tidak ada modal pulang karena demo bela (katanya) Islam, Jokowi melalui para jajaran menteri yang tergabung di kabinet kerja, menghantam satu per satu mulut haters yang nyinyir. Waduh, kalimat saya barusan sepertinya adalah kalimat terpanjang yang pernah saya buat.



Pemandangan Indah Tol Gringsing

Tahun lalu, Jokowi dianggap gagal di dalam menyediakan sarana dan prasarana transportasi mudik lebaran. Tentu kita ingat jalur neraka Brexit yang macet panjang, ada yang mengatakan belasan kilometer, bahkan puluhan kilometer.

Dalam keadaan panas dan macet tersebut, bahkan media asing maupun lokal menyorot akan hal ini. Kemacetan panjang ini sampai memakan belasan korban jiwa. Dari ‘kegagalan’ yang dimunculkan oleh media kaum bumi datar dan kaum radikal, tentu pemerintah pun belajar dan berbenah.


Brebes Timur (Brexit) 2016


Ramai Lancar, Tidak Padat, Bukti Kerja Jokowi

Di dalam mengantisipasi arus mudik lebaran pada tahun 2017 ini, pemerintah membuat banyak sekali jalan, baik secara fisik maupun fungsional. Pemerintah dengan luar biasa mengakomodasi setiap kebutuhan warga yang ingin mudik, khususnya di Pulau Jawa.

Kita tahu bahwa daerah DKI Jakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Maka sulit dibayangkan jika para pendatang dari luar Jakarta secara serentak keluar dari Jakarta untuk pulang ke kampung halaman mereka. Ada satu kisah yang menyentuh mengenai pengalaman pemudik.

Meski belum sepenuhnya rampung, tol Kaligangsa-Gringsing yang digunakan sebagai tol darurat dan hanya dipakai sebagai jalir alternatif dari Brebes Exit menuju Batang, tol ini memberikan kesan tersendiri bagi para pemudik. Jalan tol alternatif ini sebenarnya masih berdebu dan belum dibersihkan, namun tetap saja jalan yang dibangun di era Jokowi pun mencuri perhatian para pemudik.


Wibowo, seorang pemudik mengaku lebih memilih jalur alternatif tersebut dibanding melalui jalur tol. Kita tahu jalan tol adalah jalan umum, maka semua kendaraan melintas di daerah sana, dan cenderung macet. Ditambah lagi, dengan tidak adanya kendaraan besar dan hamparan sawah yang berada di sekeliling tol darurat menjadi salah satu pencegah jenuh saat menyetir kendaraan.

“Kalau jalan biasa selalu ada mobil besar atau truk kontainer, kalau lewat sini kita tenang walau debu-debu. Seneng karena lihat pemandangannya, ada miring-miringnya kayak padang pasir,” ceritanya.

Pengalaman mudik tahun ini sangat berkesan, karena memang pemerintah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari. Pemerintah yang memikirkan rakyatnya, tentu disenangi oleh rakyat. Saya tidak dapat membayangkan jika sang pangeran gembrot nyaris stroke berkuda memimpin Indonesia.


Jadi Kepingin Mudik, Tapi Tidak ada Kampung

Mungkin saja di dalam mengantisipasi kemacetan mudik, pangeran gembrot nyaris stroke tersebut memberikan alternatif aneh. Para pemudik bisa saja disuruh menggunakan delman atau kuda agar bisa menembus sawah. Hahaha. Memang si gembrot ini bisa saja, ia hanya bisa tersakiti dan menganggap dizolimi dengan cara yang terstruktur, sistematis dan masif. Hahaha.

Memang di dalam mudik, kita tidak bisa berharap terlalu tinggi, yakni lancar sepanjang jalan. Pasti ada kemacetan-kemacetan yang terjadi di simpul-simpul jalanan tertentu. Namun di dalam lebaran kali ini, Jokowi dan menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, berhasil memecah simpul-simpul kemacetan maupun bottle neck effect di berbagai pintu tol dengan sangat efektif.

Hal yang masih belum mendapat solusi adalah tol yang terdapat di pinggiran Jakarta seperti Cikarang, Bekasi, Cikampek, Padalarang. Memang di dalam infrastruktur sudah sangat baik, meskipun ada beberapa keluhan seperti antrean toilet. Ini bukan hal yang signifikan, meskipun pemerintah tetap harus mengevaluasi hal ini.

Entah mengapa, keberadaan Jokowi di Indonesia dilihat sebagai keberadaan yang sangat diperlukan oleh warga Indonesia. Pembangunan yang dilakukan tidak main-main. Sampai sekarang pun kita dapat merasakan apa yang menjadi kekuatan Jokowi di dalam bekerja dan menjalankan mandat rakyat. Bahkan seorang pemudik biasa seperti Wibowo sangat terkesan dengan mudik kali ini.

“Repotnya darurat semua, antrean toiletnya panjang banget. Padahal biasanya nggak seperti ini, tapi keren banget (mudik) tahun ini,” ucap Wibowo.



Akhir kata, bukanlah sesuatu hal yang berlebihan jika kita jatuh kepada kesimpulan bahwa mudik yang menyenangkan ini, merupakan pertama kali dalam sejarah modern Indonesia. Jalan lancar dengan pemandangan indah, nikmat apa lagi yang kau ingin dustai? Keberhasilan Jokowi di dalam mengelola negara ini patut disyukuri. Terima kasih Jokowi! Pun tidak lupa penulis mengucapkan selamat Lebaran! Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Betul kan yang saya katakan?


0 Response to " Terima Kasih Jokowi! Pertama Kali dalam Sejarah Pemudik Gembira Karena Lancar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel