-->

Subscribe Us

KEJI!!! Pemuda HTI Menyebut Sumpah Pemuda Sebagai Sumpah yang Usang




Artikel ini sesungguhnya sudah out of date, karena moment Sumpah Pemuda sudah lewat tiga hari lalu. Namun tidak ada salahnya, sebagai bahan informasi bagaimana organisasi yang bernama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggugat tidak saja ideologi negara, namun peringatan Sumpah Pemuda yang sudah berlangung puluhan tahun.

Mereka melakukan gugatan ini sudah cukup lama. Setiap datang moment 28 Oktober, ketika segenap bangsa memeringati Sumpah Pemuda, mereka biasanya turun ke jalan. Namun, yang mereka suarakan justru bertolak belakang dari ruh dan semangat Sumpah Pemuda. Hal ini bisa dicek di salah satu website Gema Pembebasan. Saya akan kutipkan tulisannya di sini.

Menurut mereka, “Sumpah Pemuda adalah salah satu corong yang melahirkan paham Nasionalisme dan paham Demokrasi. Dua buah paham yang sengaja yang ditanamkan penjajah asing agar bisa tetap melanggengkan cengkramannya di Indonesia. Sumpah Pemuda hanya membuat kita tersekat-sekat dalam ikatan Nasionalisme sehingga ikatan ini pula yang menghalangi kita untuk menolong saudara-saudara kita yang ada di Suriah, Palestine, Pakistan, bahkan di Rohingya. Paham dan sentimen nasionalisme pulalah yang membuat tubuh Daulah Khilafah Islamiyah yang ada di Turki atau Utsmaniyah melemah sehingga menjadi remuk dan hancur. “Demokrasi sebagai produk sampingan dari Sumpah Pemuda adalah paham kufur yang memberikan keleluasaan bagi manusia untuk melegislasi hukum buatannya sendiri.”

Mereka pun menyatakan bahwa Sumpah Pemuda adalah sumpah yang sudah usang. “Sumpah Pemuda adalah sumpah usang yang tergusur oleh zaman dan keadaan. Sumpah Pemuda kian hari kian dilupakan karena penampakannya hanya bersifat emosional dan temporer saja. Sumpah Pemuda lahir karena adanya perasaan senasib dan sepenanggungan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia pada zaman Penjajahan Kolonial Belanda. Dari penampakan naluri mempertahankan diri inilah yang kemudian mengikat mereka untuk bersatu, bertekad, berikrar dan bersumpah. Padahal, sumpah ini adalah sumpah yang lemah. Melemah seiring dengan lemah dan hilangya tekanan akibat penjajahan secara fisik.”

Orasi-orasi “anti Sumpah Pemuda” ini mereka lakukan di jalan-jalan. Kegiatan ini tidak bisa tidak merupakan agenda yang sesungguhnya bertolak belakang dengan sikap kebangsaan ormas-ormas lainnya. Belum lagi sikap mereka yang abu-abu terhadap Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Dari gerakan dan aktivitas semacam ini kemudian Pemerintah membubarkan HTI. Orang lantas bertanya-tanya apa sih yang membuat pemerintah membubarkan HTI? Apa urgensinya ? Apa agenda mereka sesungguhnya ? Nah ini yang coba dijawab. Seperti dilansir laman kompas.com, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo menyebut bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah sangat matang mempersiapkan negara Khilafah atau negara Islam di Indonesia. Hal itu, kata Soedarmo, bukan hanya tercermin dari gerakan HTI yang begitu masif di daerah-daerah, tapi karena bukti-bukti lain yang didapatkan pemerintah.

"Ada, ada buktinya kalau perlu itu, ada copy-nya Rancangan Undang-Undang (Dasar Negara Khilafah)," kata Soedarmo di Jakarta, Jumat kemarin (12/5/2017).

HTI sering mengutuk sistem demokrasi dan nasionalisme. Mereka beranggapan bahwa karena demokrasi berasal dari Barat serta buatan manusia maka dianggap kufur. Tapi mereka sendiri lupa atau pura-pura lupa, mereka bisa berorganisasi, tumbuh kembang bahkan turun ke jalan berorasi karena adanya demokrasi. Begitu pula dengan nasionalisme. Pentolan ustadz mereka mengatakan bahwa tidak ada dalilnya mencintai tanah air, tidak ada dalilnya nasionalisme. Namun mereka tidak sadar, negara ini merdeka memeroleh kemerdekaan karena susah payah beragam elemen bangsa, terutama kaum nasionalis. Tanpa rasa mencintai tanah air, maka tidak mungkin negara ini merdeka, lepas dari cengkeraman kaum penjajah.

Jadi, langkah yang ditempuh oleh pemerintah kali ini sudah tepat. Penolakan terhadap HT bukan yang pertama kalinya. Ini bukan tindakan dzholim terhadap ormas-ormas Islam, seperti yang mereka sangkakan. Penolakan terhadap kelompok Hizbut Tahrir malah banyak terjadi di negara-negara yang mayoritasnya muslim atau bahkan negara-negara Islam. Berikut daftar negara-negara yang melarang aktivitas HizbutTahrir antara lain Mesir, Suriah, Pakistan, Tajikistan, Kirgistan, Bangladesh, Malaysia, Turki, Yordania, Arab Saudi, Libya dan lain-lain.


0 Response to "KEJI!!! Pemuda HTI Menyebut Sumpah Pemuda Sebagai Sumpah yang Usang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel