-->

Subscribe Us

Faisal Assegaf : Ahok Berhak Ajukan PK, Pendemo Perlu Dicek Kejiwaannya Oleh IDI






Pendiri Presidium Alumni 212 kembali mengeluarkan pernyataan pedas nan nyelekit soal kelompok pendemo Ahok yang kembali mencuat. Faisal Assegaf mengatakan, pengajuan PK oleh Ahok karena itu adalah haknya menggunakan hak konstitusi sebagai warga negara melalui proses hukum, seperti dilansir Tribunnews.

Menurut Faisal, Ahok sudah menempuh jalur hukum secara damai dan bermartabat tapi mengherankan upaya Ahok yang menggunakan jalur hukum pun tetap dijegal dan ini mengudang kritikan tajam dan kecaman Faisal.


Faisal secara blak-blakan juga menyoroti ulah kelompok pendemo yang disebutnya kelompok pemarah itu untuk dicek kejiwaannya. Beliau minta dokter dari IDI dan psikiater untuk mengecek kejiwaan pendemo yang menurutnya memalukan dan tak waras.

Belum cukup sampai di situ, beliau juga mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai tokoh yang selama ini dibela oleh kelompok anti Ahok untuk menghentikan kegaduhan politik identitas, seperti dilansir Tribunews.

Pedas dan tajam luar biasa kritikan keras dari Faisal ini yang ditujukan ke Anies dan Prabowo. Menurutnya, kedua tokoh tersebut diharapkan memberikan pendidikan politik dan mencerdaskan kelompok itu. Jangan malah mengais untung dengan gerakan anti Ahok.

Faisal membuka tabir dan kedok kelompok yang getol mendukung Anies selama ini dan Anies sebagai intelektual bukannya memberi pencerdasan politik dan pencerahan pikiran serta pendinginan emosi tapi malah memanfaatkan kelompok itu untuk mengibarkan namanya. Terlanjur berhutang budi eh berhutang ama Rizieq sih ya Anies?.

Naiknya pamor Anies tak lepas dari jasa kelompok pendemo ini beserta junjungannya Habib Rizieq. Bahkan Faisal tegas dan terang benderang menyatakan bahwa Anies naik jabatan karena faktor Habib Rizieq dan tentunya pengikut-pengikutnya. Ini tak bisa dibantah.

Faisal yang sebelumnya bagian dari kelompok ini tentu saja dengan nalar dan akal sehat melihat bahwa ada bahaya besar jika sentimen politik kebencian terus dipupuk dan dipelihara. Faisal langsung memperingatkan secara tajam akan dampak model politik seperti di Pilkada Jakarta lalu.

Faisal menilai tidak terpuji apabila sentimen politik kebencian kembali dihidupkan demi mendulang dukungan umat jelang Pilpres 2019. Apabila kegiatan itu dibiarkan, Faisal menuding akan memberi ruang kepada kebangkitan radikalis.


Analisis Faisal tepat, mereka akan semakin leluasa bergerak dan beraksi dan kalau terus dibiarkan, akan menjadi perusak kehidupan bangsa dan negara. "Tentu dampaknya memberi daya rusak bagi tatanan berbangsa dan bernegara, harus dihentikan," tegas Faisal.

Kritikan dan kecaman Faisal juga menelanjangi aksi kelompok yang kebakaran jenggot dan ingin menggelar aksi demi memprotes upaya Ahok. Dengan sindiran keras dia meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) perlu turun tangan dan periksa psikologi para pendemo tersebut.


Setuju dengan apa yang dikatakan Pak Faisal yang menyinggung mantan kelompoknya agar tidak menggunakan agama atau simbol-simbol agama dengan ancaman demo. Nah, bukankah itu jurus yang seakan-akan melegitimasi kelompok itu untuk bertindak main hakim dan bersikap semena-mena. Faisal menyatakan model atau pola seperti itu harus dicek oleh IDI dan psikiater.

Beliau memberikan solusi, menurutnya jika pihak-pihak tersebut tidak setuju dengan langkah yang ditempuh oleh Ahok, harusnya mereka menempuh jalur hukum dan bukan mengajak umat menggelar aksi.

Kritikan Faisal tak berhenti sampai di sini, beliau menilai aksi-aksi itu memalukan dan meminta kawan-kawannya agar kembali waras. Karena mabok agama jadilah ekspresinya begini. Kritikan Faisal ini menampar kiri-kanan muka kawan-kawannya yang berjuang mendemo Ahok secara bertubi-tubi.

"Sebaiknya gunakan pendekatan hukum, bukan menyiram provokasi berbau SARA dan terkesan 'bahalul'. Karena itu pertarungan individu yang tidak ada kaitan dengan gangguan terhadap hak-hak umat," jelas Faisal.

Akhirnya datang tamparan yang mencoba mewaraskan alumni 212 ini yang datang dari pendiri Presidium 212 itu sendiri. Sosok Faisal memang tak kenal takut bahkan setelah dipecat lidahnya begitu tajam membongkar semua kedok dari mantan kelompoknya sendiri serta pemimpin DKI yang terlanjur menikmati hasil upaya kelompok ini.

Kritikan ini pasti akan membuat mantan kelompoknya makin emosi tapi apa daya ucapan dan kritikan Faisal juga menyebar ke media massa. Tak ada beban, rasa takut ketika beliau mengekspresikan kritikannya. Mudah-mudahan Pak Faisal akan terus menyuarakan kritikannya terhadap gerakan ini. Perlu sekali-kali mulut mereka dibungkam oleh mantan pendukung mereka sendiri. Bravo Pak!





0 Response to "Faisal Assegaf : Ahok Berhak Ajukan PK, Pendemo Perlu Dicek Kejiwaannya Oleh IDI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel