-->

Subscribe Us

Jokowi: “Jadi Presiden itu berat, jangan kamu, biar aku saja... ”






Presiden ke 7 RI Joko Widodo selalu punya cara tersendiri untuk menyenangkan hati anak-anaknya. Sesibuk apapun, Jokowi selalu menyempatkan waktunya bersama keluarga. Quality time for family ini sepertinya menjadi kewajiban bagi seorang Jokowi. Jika tidak sedang melakukan tugas kenegaraan, khususnya di waktu libur, Jokowi selalu berkumpul bersama keluarganya.

Bahkan saat sedang berkunjung ke suatu daerah pun, jika membawa keluarganya ia selalu punya acara bersama mereka. Seperti ketika berada di Medan Sumatera Utara, Jokowi sempat membawa cucunya Jan Ethes bermain basket di Sun Plaza, Medan.


Demikian juga pada kesempatan lainnya, ia membawa keluarganya sekedar jalan-jalan di Mall berjumpa dengan masyarakat banyak.

Setiap Jokowi berada di tengah keramaian, warga selalu heboh, minta berfoto bersama beliau. Jokowi dengan keramahannya pun tetap melayani permintaan warganya, meskipun untuk itu ia harus membuat Paspampresnya kerepotan hahaha..memang begitulah tugas Paspampres kalo nda dibuat repot bukan Paspampres namanya.

Pekan ini, Jokowi mengajak serta putrinya Kahiyang bersama menantunya Boby Nasution menonton film Dilan 1990. Aih…keren juga Presiden kita ni, tak mau kalah dengan anak muda zaman now.

Rupanya Jokowi mendengar bahwa film Dilan yang diangkat dari Novel karya Pidi Baiq ini telah memikat hati banyak penggemarnya. Sejak mulai diputar 25 Pebruari lalu, film Dilan telah tembus 6 juta penonton. Hal ini menunjukkan bahwa film ini menjadi favorit bagi kalangan anak muda sampai kalangan dewasa.

Bahkan dari para netizen penggemar film Dilan saat kubaca di medsos, bisa nonton film ini 4 sampai 5 kali. Wow…luar biasa. Dilan yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Milea yang diperankan oleh Vanesha Prescilla telah sukses menyihir penonton.

Novel Dilan memang sangat unik, isinya menceritakan tentang kisah dua orang sejoli yang saling mencintai.

Pidi Baiq, sang penulis Novel ini telah sukses membuat pembacanya terhibur dengan kisah cinta dua remaja yang romantis, melankolis dan menggelitik.

Kemudian Novel Dilan yang berjudul Dia adalah Dilanku Tahun 1990 ini diangkat ke layar lebar dengan sutradaranya Fajar Bustomi. Sang sutradara ini berusaha mempertahankan agar film Dilan sama dengan cerita di novel.

Film Dilan bercerita tentang seorang gadis bernama Milea, yakni seorang murid yang baru pindah dari Jakarta. Saat Milea pergi ke sekolah, ia bertemu dengan temannya laki-laki yang kebetulan satu sekolah dengannya.

Temannya itu suka meramal. Kemudian ia meramalkan akan bertemu dengan Melia di kantin sekolah. Awalnya Melia tak begitu peduli dengan laki-laki itu, namun selanjutnya ia merasa terganggu karena laki-laki itu selalu menghampirinya. Melia pun akhirnya mencari tau tentang laki-laki itu. Kemudian diketahuinya bahwa laki-laki itu bernama Dilan.

Suatu hari, Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot, Dilan berkata “Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tau jika sore, tunggu saja”.


Rupanya kata-kata tersebut membuat jantung Milea berdetak kencang, nampaknya ia kaget dengan ucapan Dilan itu. Dalam diamnya, Milea terus memikirkan kata-kata Dilan, sambil pikirannya teringat pada Beni pacarnya yang tinggal di Jakarta.

Dilan terus mendekati Milea dengan cara yang unik dan tak seperti biasa, sepertinya hal itulah yang membuat Milea terus memikirkannya.


Dilan memberikan kado sebuah coklat untuk Milea yang disampaikannya lewat Pos, Dilan juga membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit.

Ketika Melia berulang tahun, Dilan memberikan kado sebuah TTS (Teka-teki Silang) untuknya dengan sebuah tulisan yang lucu “Selamat Hari Lahir Melia, ini aku persembahkan hadiah untuk kamu. Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.

Dilan juga mengatakan, “Milea..jangan rindu. Ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja”. Ucapan-ucapan Dilan yang romantis tapi juga lucu ini membuat penonton terutama anak-anak muda menjadi terhipnotis.

Cerita Dilan memang menggambarkan kehidupan anak-anak remaja, meskipun di film digambarkan kisah itu tahun 1990 namun cerita itu masih relevan sampai sekarang.

Remaja yang sedang jatuh cinta mungkin akan merasakan hatinya dag dig dug saat menonton film Dilan tersebut sambil mengandaikan Dilannya pun seperti Dilan di film hahaha…akupun yang ikutan nonton bareng teman (meski tak sempat bersama anakku) jadi teringat masa lalu.

Terus Pakde Jokowi pun tak mau ketinggalan, ikutan nonton film Dilan bersama mbak Ayang dan Mas Boby. Ternyata Pakde senang dengan film ini yang membuatnya juga teringat masa lalu bersama Ibu Iriana tentunya hehehe. Di akun IGnya @jokowi, ia mengatakan, ”Banyak yang mention film Dilan, katanya bagus. Ternyata memang keren, saya jadi teringat zaman remaja”.

Nah bisa-bisa Pakde punya ide nanti, pas kampanye Pilpres 2019 bikin slogan “Jadi Presiden itu berat, jangan kamu, biar aku saja... Jokowi!”. Hahaha…ya sip deh, setuju Pakde memang harus dilanjutkan 2 periode.

Begitulah kura-kura



0 Response to "Jokowi: “Jadi Presiden itu berat, jangan kamu, biar aku saja... ”"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel