-->

Subscribe Us

Djoko Santoso Blunder! Sebut Terdakwa Buni Yani Cocok jadi Timses Prabowo


Image result for buni yani

Mantan Panglima TNI, yang digadang-gadang sebagai ketua tim sukses Prabowo, Djoko Santoso, mengatakan bahwa Buni Yani cocok jadi tim sukses bagian medsos untuk kubu Prabowo dan Sandiaga. Blunder man!

Dia mengatakan bahwa Buni Yani yang adalah terdakwa pelanggar UU ITE itu bisa masuk ke dalam tim media sosial.

Mau jadi apa dunia ini? Kita tahu bahwa Buni Yani adalah orang yang meresahkan bangsa ini. Satu bangsa nyaris terpecah karena orang ini. Isu SARA versi dua akan siap menghantam Jokowi dan Ma’ruf Amin. Orang bermasalah pasti berkumpul dengan orang bermasalah.

Penulis pun bingung mengapa orang ini bisa-bisanya dan berani memasangkan Buni Yani ke tim medsos Prabowo Sandiaga? Luar biasa sekali orang ini bisa-bisanya masuk ke dalam tim medsos?

Ini adalah sebuah blunder fatal yang akan menjerumuskan Prabowo dan Sandiaga. Isu SARA pernah dimainkan oleh Buni Yani di tahun 2016 silam untuk membunuh karakter Basuki Tjahaja Purnama. Akhirnya Buni Yani berhasil membuat Ahok dipenjara.

Ahok dipenjara karena sosok Buni Yani ini. Dia memotong video percakapan Ahok di Kepulauan Seribu ketika sedang menghadiri pelatihan ikan. Mari kita napak tilas kisah perseteruan antara Ahok dan umat, karena sosok mantan dosen pecatan bernama Buni Yani ini.

Awalnya, Ahok sedang melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, ia berkata dan memberikan keluh kesahnya kepada warga di Kepulauan Seribu yang sering termakan isu-isu yang menjelek-jelekkan Ahok.

Memang agendanya bukan untuk melakukan curhat. Tapi Ahok terekam video mengatakan sepotong kata dengan bunyi…

“Jangan mau dibodoh-bodoh pakai…. (kitab)”.

Demikianlah yang diucapkan Ahok. Perpolitikan semakin meruncing ketika si Buni Yani, pengedit video ini membuat kontroversi dengan memotong perkataan Ahok. Ia menghilangkan kata “pakai” di dalam kalimat Ahok yang lengkap itu.

Heboh lah seantero bangsa. Perpecahan nyaris terjadi. Ormas-ormas radikal berbondong-bondong melakukan provokasi di akar rumput.

Mereka membuat rumah ibadat menjadi sebuah tempat yang mencekam. Lahirlah sosok yang begitu bengis di mata mereka. Ahok dianggap orang yang menista agama. Ahok dianggap kutil babi yang halal darahnya.

Rasa ketakutan disebarkan di dalam corong-corong toa yang berisik itu. Merdunya nyanyian, dibuat begitu mencekam dengan suara-suara yang memekakkan telinga.

Bunuh! Bunuh! Bunuh! Gantung Ahok di JPO! Kutil babi!

Dan seterusnya...


Ucapan kebencian dan ujaran kebencian itu terus menerus dikeluarkan. Akhirnya, lahirlah gerakan nomor cantik di tanggal-tanggal yang ada. Buni Yani ada di balik itu. Semuanya bergerak atas editan Buni Yani, dosen pecatan itu.

Hari-hari Buni Yani dipenuhi dengan ketakutan dan kegelisahan. Ia memenjarakan Ahok. Ia melihat satu per satu orang-orang yang membenci Ahok dikasuskan. Mereka ada yang bergelar koruptor, pembakar sekolah, pengancam jenasah, dosen penebar kebencian, guru penebar kebencian dan sebagainya.

Orang ini diorbitkan oleh Djoko Santoso, orang yang digadang-gadang sebagai ketua timses Prabowo Sandi. Buni Yani, si terdakwa pelanggar UU ITE yang sampai sekarang belum dipenjara. Hukum cacat. Hakim dungu. Aparat takut?

Insyaallah lah yah. Insyaallah tak suruh (saya) masuk (timses).. Dia belum minta apa-apa, tapi beliau adalah seorang penulis. (Divisi timses) Medsos lah, dia kan dosen juga kalau nggak salah…

Dia sudah biasa di sini yah, waktu dia di sidang juga kalo nggak salah dosen komunikasi…

(Kenal) Ya mulai di sidang-sidang itu. Dia datang diskusi-diskusi, kita saling tukar-menukar lah, ya kita sebagai orang tua ya sabar, ikuti saja sidang dengan baik kan gitu

kata Djoko di kediamannya, Jl. Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).

Siapa Buni Yani? Dia adalah pengedit video tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI. Ia memotong video itu sampai membuat negara ini nyaris pecah.

Tapi dengan keberadaan Buni Yani, ia menjadi orang yang membuat HTI dibubarkan. Ya. HTI yang selama ini diam, mendadak muncul dan langsung digebuk oleh pemerintah karena ideologinya anti Pancasila.

Ia mengubah video 1 jam 48 menit 33 detik menjadi hanya 30 detik. Ya, siap-siap Jokowi dan Ma’ruf Amin dipotong oleh Buni Yani, jika ia masih belum bertobat. #JokowiLagi

Begitulah unta-unta.


0 Response to "Djoko Santoso Blunder! Sebut Terdakwa Buni Yani Cocok jadi Timses Prabowo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel