-->

Subscribe Us

Pengamat Intel: PKS Adalah Anak Organisasi HTI, Tidak Heran Jika #2019GantiPresiden Ditunggangi HTI


Image result for Pengamat Intel: PKS Adalah Anak Organisasi HTI, Tidak Heran Jika #2019GantiPresiden Ditunggangi HTI



Ketika HTI akan dibubarkan, ada tiga partai yang menolak dan melakukan pembelaan terhadap HTI. Sungguh aneh ketika partai yang berdiri di negara demokrasi dan Pancasila itu membela organisasi anti-Pancasila. Secara kasat mata, kita menganggap bahwa ini adalah permainan politik semata, bahwa para partai itu hanya ingin menunjukkan sikap berseberangan dengan Pemerintah, demi mendapatkan simpatik dari rakyat. Tetapi tidak demikian bagi para pengamat yang malang melintang dalam pergerakan Islam.

Akademisi yang juga pemerhati intelijen Robi Sugara menyatakan, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memakai tameng agama untuk mempertahankan eksistensinya dari keputusan pemerintah membubarkan organisasi pengusung sistem khilafah itu. Menurutnya, HTI sengaja memanfaatkan gerakan #2019GantiPresiden yang digelorakan kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk terus mengganti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi khilafah.


Tidak mengherankan jika ditemukan spanduk yang memasang foto Mardani Ali Sera dengan tulisan 'Ganti Sistem, Deklarasi 2019 Ganti Presiden di Jawa Barat. Saatnya Khilafah Ditegakkan'.

Pengamat politik Boni Hargens mengatakan bahwa dalam gerakan #2019GantiPresiden muncul 'perkawinan' mesra antara gerakan pendukung khilafah denganPartai Keadilan Sejahtera (PKS).

Gerakan #2019GantiPresiden sendiri dimotori oleh Mardani Ali Sera yang merupakan salah satu kader PKS. "Ini kan artinya bahwa ada perkawinan yang sangat mesra antara gerakan khilafah dengan Partai Keadilan Sejahtera. Di sini, di foto," kata Boni sembari memperlihatkan foto tersebut dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).

"Perkawinan itu yang kami persoalkan, karena kami bicara masa depan, ketahanan ideologi kita," ujar Boni menambahkan

Jika Gerindra dan PAN mungkin hanya latah saja saat ikut membela HTI, maka PKS tidak demikian adanya. Baru-baru ini, muncul video di YouTube yang menampilkan Mardani Ali Sera dan kader HTI Ismail Yusanto yang sama-sama mengatakan dengan kompak untuk ganti presiden dan ganti sistem.

Link video: https://youtu.be/B7POIM48nX8

Kembali menurut Robi Sugara, HTI sebagai gerakan transnasional sebenarnya sudah dilarang di banyak negara Islam. Pemerintah Indonesia juga sudah memutuskan membubarkan HTI karena dianggap berpotensi memunculkan konflik horizontal sesama anak bangsa Indonesia yang beragama suku, bahasa, agama dan budaya.


Namun, HTI yang sudah menjadi organisasi terlarang langsung menggulirkan narasi yang menstigmakan Pemerintah Indonesia anti-Islam. Padahal, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang jauh lebih tua ketimbang HTI masih tetap eksis di Indonesia.

“Kelompok Islam lainnya hidup damai di Indonesia seperti NU, Muhamadiyah, Persis, Al-Khairat dan lain sebagainya,” tegasnya.

Robi menambahkan, HTI merupakan kelompok yang berasal dari ideologi Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Menurutnya, ideologi itu pula yang memunculkan PKS yang kini getol menyuarakan tagar #2019GantiPresiden. Bedanya, kata Robi, HTI menolak Pancasila dan antidemokrasi sehingga mengharamkan pemilu. Sedangkan PKS mau masuk dulu dalam sistem demokrasi.

Jika memang demikian, maka upaya pelarangan terhadap #2019GantiPresiden adalah sangat wajar untuk dilarang dilakukan, karena sudah disusupi oleh HTI. Karena itu pulalah HTI tidak tampak saat deklarasi #2019PrabowoPresiden. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa PKS sebenarnya adalah penghubung antara HTI dan oposisi.

HTI yang beraliran sangat lurus ini tentu saja tidak mau mendukung Prabowo yang tidak bisa mencerminkan ideologi mereka. Bagi mereka, yang bisa mewakili ideologi mereka tentu adalah orang-orang dari HTI sendiri. Atau paling tidak dari organisasi “anak” mereka yaitu PKS.

Namun karena PKS tidak kunjung mendapatkan kesempatan untuk bersaing di kancah perpolitikan tertinggi di Indonesia, maka mereka pun harus tunduk dan mengikuti alur permainan dari Gerindra. PKS dan HTI, adalah duri dalam daging yang siap menyerang Gerindra ketika mereka lengah, karena PKS dan HTI berbeda ideologi dengan Gerindra.

Mereka yang berlainan ideologi ini terpaksa bergabung untuk mengumpulkan kekuatan melawan Jokowi yang sampai sekarang masih menjadi calon terkuat bagi rakyata Indonesia. Gerindra tahu hal ini dan mereka sengaja menutup peluang PKS untuk mendapatkan panggung. Lihat saja bagaimana semua calon tertinggi diambil oleh Gerindra, mulai dari Jakarta, Jabar, hingga yang terakhir cawapres pun dari Gerindra.

Mereka tahu bahwa PKS ini bukan teman yang bisa dipercaya jika mendapatkan kekuasaan. Gerindra itu nasionalis, tetapi karena butuh, mereka terus akan memanfaatkan militannya pendukung PKS untuk mendapatkan suara.

Di dalam video pendek tersebut, jelas sekali bagaimana mesranya Mardani Ali dengan kader HTI saat mengatakan ganti sistem. Tidak ada lagi celah bagi PKS untuk menghindar, bahwa mereka adalah bagian dari HTI.



0 Response to "Pengamat Intel: PKS Adalah Anak Organisasi HTI, Tidak Heran Jika #2019GantiPresiden Ditunggangi HTI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel