-->

Subscribe Us

Kemarin Hina Boyolali Kini Hina Tukang Ojek, Prabowo Dianggap Capres "Jahat" Dan Mata Duitan






Prabowo Subianto mengaku miris terhadap tren pemuda Indonesia yang memilih menjadi tukang ojek begitu lulus SMA. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta Prabowo tidak merendahkan profesi tukang ojek.

"Jangan rendahkan tukang ojek! Itu kita lihat ojek online, sekarang penghasilan tukang ojek juga semakin baik," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Rabu (21/11/2018).


Soal pernyataan Prabowo, Karding menilai itu sebagai bentuk pesimistis. Ia menyebut sifat pesimistis memang sudah menjadi ciri capres nomor urut 02 itu.

"Kebiasaan Pak Prabowo yang selalu pesimis dan mengeluh dengan keadaan," tutur Karding.

Anggota DPR itu menegaskan pemerintah sudah terus melakukan perbaikan, termasuk sistem pendidikan. Karding juga menyebut Presiden Jokowi bersama pemerintah yang dipimpinnya juga mengedepankan pendidikan vokasi (pendidikan) pada penguasaan keahlian terapan tertentu.

"Menghubungkan antara dunia pendidikan dan usaha. Sehingga lulusan pendidikan ke depan, mereka terakomodasi karena kesesuaian lulusan dengan kebutuhan dunia kerja," ucap politikus PKB tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo berbicara soal jalur karier pemuda yang kini tengah jadi tren. Ia menyoroti banyaknya pemuda yang setelah lulus SMA memilih berkarier menjadi sopir ojek.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Economic Forum 2018. Ia menyimpulkan pidatonya dengan kenyataan saat ini yang tergambar lewat meme. Melalui power point, ia menunjukkan meme gambar 4 penutup kepala, yakni topi SD-SMP-SMP kemudian helm berwarna hijau.

"Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan," sebut Prabowo di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11).

Prabowo ingin pemuda Indonesia memiliki karier yang bagus. Untuk itulah ia mengaku memiliki dorongan untuk menjadi Presiden RI.

"Ini adalah gairah saya, ini adalah dorongan batin saya, saya tidak merasa bahagia. Saya ingin pemuda Indonesia untuk menjadi pengusaha, insinyur, pilot. Juga memiliki restoran sendiri dan tidak menjadi pelayan di restoran, juga memiliki kafe sendiri, juga perusahaan sendiri, juga memiliki pertanian, dan tidak hanya menjadi kuli, itulah yang mendorong saya," paparnya.

Sumber berita : detikdotcom

Prabowo benar-benar capres serampangan yang suka lempar isu dan lempar "batu" sembarangan tapi terpantul balik kejidat sendiri.

Dari banyak pidato yang disampaikan oleh Prabowo atau juga Sandiaga hampir tak pernah lepas dari kontroversi, mereka sembarangan bicara seenaknya tak pernah pikir keadaan dan kenyataan yang ada, bagi mereka kemenangan dalam pilpres adalah segala-galanya hingga mereka tak lagi pusing soal data dan fakta.


Bila kita melihat perikop atau judul artikel ini soal Prabowo yang dinilai adalah sebagai capres "jahat" dan mata duitan tentu ada pendapat, pandangan dan alasan yang kuat bagi kita untuk menyematkan sebutan dan hal ini bagi Prabowo.

Kenapa Prabowo kita anggap capres yang "jahat" karena dalam setiap pidato atau orasinya ia tak pernah beritakan hal positif yang baik, ia selalu bawa kengerian dan ketakutan bagi rakyat supaya rakyat yang percaya pada kengeriannya itu akhirnya memilih Prabowo sebagai capresnya.

Nyinyiran, hujatan, dan kengerian selalu jadi bahan pasti disetiap orasi dan pidatonya, tak pernah ada yang baik yang diucap dan dilontarkan oleh Prabowo yang ada hanya hal-hal jelek, buruk dan menakutkan.

Ujaran kebencian yang disampaikan Prabowo akhirnya hanya akan menumbuhkam kebencian baru ditengah masyarakat, Prabowo seolah sedang mencetak "penjahat" baru yang punya pemikiran "jahat" yang sama yang bisa dipakai dan dikonsumsi sama-sama.

Kita ingat beberapa waktu lalu Prabowo pernah menghina orang Boyolali, dipidatonya Prabowo menyebut bahwa orang dengan tampang Boyolali adalah orang miskin yang tak punya uang, bila mereka masuk ke hotel mewah sudah sangat pasti mereka akan diusir oleh pegawai hotel karena tak punya uang.

Setelah kasus penghinaan tampang Boyolali itu kini Prabowo kembali mendiskreditkan orang lain lagi, bila kemarin orang Boyolali dengan tampang Boyolalinya kali ini ia hina dan rendahkan para tukang ojek.

Menurut Prabowo jadi sopir ojek adalah hal yang memalukan yang seharusnya tak perlu dijadikan profesi oleh warga masyarakat, Prabowo menilai jadi pengusaha, insinyur, pilot dan memiliki kafe jauh lebih hebat dan mulai dari pada sekedar tukang ojek.

Dengan sikap yang demikian tak heran bila akhirnya kita menyebut Prabowo adalah capres yang jahat karena hati dan mulutnya begitu jahat suka merendahkan dan mendiskreditkan orang lain.

Hal yang kedua mengapa kita akhirnya menyebut Prabowo adalah capres yang "mata duitan" adalah karena didalam setiap pidato dan orasinya Prabowo selalu berorientasikan uang, harta dan tahta.

Disetiap kesempatan dalam pernyataannya Prabowo selalu menyondongkan pandangannya pada uang melulu, bahkan menurutnya profesi ojek itu bukan profesi baik selain jadi pengusaha dan punya usaha.

Prabowo selalu bicara uang, uang, dan uang dalam pidatonya, ia pikir kebahagiaan kita dan kesuksesan kita hanya dinilai dan diukur dari banyaknya uang yg kita punya, memang segalanya butuh uang tetapi tak semua bisa dibeli dengan uang.

Tak dapat dipungkiri kita semua memang butuh uang dan perlu uang, namun bila orientasi kita selalu melihat keatas dan tak dapat melihat kenyataan akhirnya kita semua hanya akan stres dan sulit bersyukur karena selalu lihat keatas, kita akan jadi orang yang minder dan pesimis dan sulit maksimal didalam hidup kita.

Setiap orang punya rejeki dan jalan hidupnya sendiri, tak mungkin semua jadi kuli atau semua jadi pengusaha, keseimbangan harus tetap ada untuk menjaga stabilitas kehidupan, ada hitam dan putih, ada besar dan kecil, ada gemuk dan kurus, ada panjang dan pendek, ada timggi dan rendah dan lain sebagainya, yang terpenting bukan apa profesi kita kini dan berapa penghasilan kita kini tetapi bagaimana kita mensyukuri keadaan dan rejeki yang Tuhan telah beri.

Tempo hari Prabowo hina orang Boyolali, sekarang ia hina tukang ojek, Prabowo memang capres yang "jahat" dan mata duitan yang selalu membandingkan orang dengan dirinya dan kehidupannya yang kaya raya, Prabowo capres "jahat" dan mata duitan.



#JokowiLagi



0 Response to "Kemarin Hina Boyolali Kini Hina Tukang Ojek, Prabowo Dianggap Capres "Jahat" Dan Mata Duitan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel