-->

Subscribe Us

Pilih Pemimpin Islam Sejati, La Nyalla : Jokowi Islam Sejati, Prabowo Tak Bisa Pimpin Salat Dan Baca...





La Nyalla Mattalitti membuat pengakuan menggelegar setelah berganti haluan politik. Ia menyatakan ikut terlibat dalam penyebaran isu-isu hoax tentang petahana Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan kini telah bertobat.

Saat ini La Nyalla memilih berpaling dari Prabowo Subianto dengan mendukung Jokowi untuk Pilpres 2019. Namun ia membongkar berbagai manuvernya saat masih berada di posisi lawan Jokowi dulu, termasuk mengenai isu PKI.


"Waktu itu wajar saya bilang gitu karena oposisi. Oposisi kan apa saja dihajar lawannya," ungkap La Nyalla di kediaman Ma'ruf Amin, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

Tak hanya itu, La Nyalla juga turut mengembuskan berbagai isu negatif lainnya tentang Jokowi saat Pilpres 2014. Ia mengaku menjadi salah satu pihak yang ikut menyebarkan 'Obor Rakyat', media propaganda yang merugikan Jokowi.

"Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan 'Obor Rakyat' di Jawa Timur, Madura," kata La Nyalla.

Ketua Kadin Jawa Timur itu mengaku menyesal telah menyebarkan isu-isu negatif soal Jokowi. La Nyalla bahkan sudah mendatangi Jokowi langsung dan meminta maaf atas sikapnya pada pilpres lalu.

"Saya datang ke beliau, saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Karena sekarang saya bukan oposisi, saya harus tobat," jelasnya.

Bukan hanya meminta maaf, La Nyalla juga turut turut membantu capres nomor urut 01 itu membersihkan namanya dari isu anak PKI. Ia sudah menegaskan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

"Saya sudah keliling, kita sudah keliling, dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya minta maaf, bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu. Saya yang ngomong Pak Jokowi PKI, Pak Jokowi Kristen, agamanya nggak jelas, saya sudah minta maaf," sebut La Nyalla.

Pengakuan Menggelegar La NyallaIlustrasi La Nyalla vs Prabowo (dok. detikcom)

Eks Ketum PSSI ini ikut pula dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf. La Nyalla menyatakan sudah berkeliling mensosialisasi program-program Jokowi, bahkan ia juga telah mendirikan rumah pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jatim.

"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain sepakbola, suporter, itu semua barisan sama kita. Pokoknya Anda tahu Pak Jokowi menang di Jawa Timur. Kalau dulu menangnya hanya 800 ribu, kalau sekarang lebih jauh lagi. Target saya, Pak Jokowi harus menang 70 persen di atas," beber La Nyalla.

Ia pun berkomitmen akan benar-benar meninggalkan Prabowo, yang kini berpasangan dengan Sandiaga Uno. La Nyalla menyatakan sudah melupakan mantan ketumnya tersebut.

"Lupakan. Lupakan Prabowo. Tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin," tegas eks politikus Gerindra itu.

La Nyalla lalu berbicara tentang keislaman Prabowo dan Jokowi. Ia membandingkan tingkat keimanan kedua capres, dan menantang Prabowo untuk memimpin salat dan membaca surat Al-Fatihah.

"Dulu saya fight untuk dukung si Prabowo. Salahnya, Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo. Kalau soal Islam, lebih hebat Pak Jokowi. Pak Jokowi berani mimpin salat. Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak berani. Ayo, kita uji keislaman Pak Prabowo. Suruh Pak Prabowo baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, baca bacaan salat. Kita semua jadi saksi," ucap La Nyalla.

Ia total mendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. La Nyalla pun sesumbar akan memotong leher sendiri bila Prabowo-Sandiaga menang di wilayah Madura, Jawa Timur.

"Saya kan sudah ngomong potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," sebutnya.

Pada Pilpres 2014, Prabowo, yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, menang telak atas Jokowi-Jusuf Kalla di Madura. La Nyalla mengaku telah melakukan komunikasi dengan warga Madura untuk meluruskan isu-isu negatif atas Jokowi.

"Orang di Madura itu dulu milih Prabowo karena nggak ngerti, dikira Pak Jokowi ini PKI. Kan saya sudah jelasin, saya yang sebarin 'Obor' (tabloid 'Obor Rakyat'). Orang Madura itu paling sensitif, paling nggak mau dibilang ini bukan agama Islam. Ini nggak mungkin dipilih, padahal begitu ini nanti dibuka, ini kembali. Padahal yang Islam itu Pak Jokowi," tutup La Nyalla.

Sumber berita : detikdotcom


La Nyalla kembali bikin geger dengan pernyataan dan pengakuannya, bila tempo hari ia sempat buat geger dengan isu soal mahar politik Prabowo kepadanya, kali ini ia kembali buat gempar dengan "pertobatannya".

FITNAH LA NYALLA PADA JOKOWI

Kini semua sudah kian terang benderang dimana ternyata semua tuduhan dan isu negatif yang ditujukan pada Jokowi ternyata semuanya hanyalah fitnah yang keji.

Hal ini tak hanya karena semua tuduhan dan fitnah itu tak terbukti secara data dan fakta tetapi sang kreator atau sutradara atau penggagas ide atau pembuat fitnah itu sendiri telah mengakui bahwa itu semua bohong dan fitnah.

Pengakuan "kejahatan" La Nyalla soal "kejahatan" gerombolan Prabowo terhadap Jokowi akan makin memperparah kondisi dan elektabilitas Prabowo, isu ini akan makin menyurutkan minat masyarakat untuk memilih Prabowo.

Masyarakat akan malihat dan menilai bahwa "jagoan" mereka yakni Prabowo dan Sandiaga ternyata "jahat" dan "penjahat", mereka pakai cara-cara licik dan kotor untuk menang, dan mereka halalkan cara haram untuk menang.

Citra Prabowo dan Sandiaga akan makin buruk dan busuk karena pengakuan "pekerjaan busuk" kelompok mereka ini yang diungkap oleh kaki tangan Prabowo.

MASYARAKAT AKAN BERALIH KE JOKOWI

Hal ini jelas akan terjadi dimana hasil kerja nyata Jokowi telah membuat banyak masyarakat sadar bahwa ia patut dipilih kembali untuk memimpin negeri ini.

Pendukung Prabowo sebenarnya memiliki 2 karakteristik dan atau sifat yakni "pendukung putih" yang isinya adalah orang-orang baik, jujur dan bersih, dan yang kedua adalah "pendukung hitam" yang berisi orang-orang jahat, preman, dan suka merusak dan menghancurkan.

"Pendukung putih" Prabowo jelas akan sangat tidak nyaman melihat dan mendengar berita ini, mereka akan mencari tahu kebenarannya karena mereka memang orang-orang benar dan orang-orang baik yang tidak suka pada hal-hal yang jahat.

Para "pendukung putih" secara psikis akan menjadi sangat gelisah mendengar kabar miring soal Prabowo ini, dan ketika fakta dan data terungkap maka sudah sangat jelas dan sangat dapat dipastikan mereka akan segera beralih, berpindah dan berpaling pada Jokowi.

Para "pendukung putih" Prabowo akhirnya tak akan lagi memihak dan memilih Prabowo karena nyatanya sang "jagoan" adalah "penjahat".

Lain halnya dengan para "pendukung hitam" Prabowo, mereka mungkin memang tahu bahwa Prabowo bukan orang baik namun mereka tetap memilih Prabowo karena mereka juga "tidak baik".

Para "pendukung hitam" ini intinya tidak suka keteraturan dan peraturan, mereka biasa lawan arus, lawan arah dan tidak mengikuti aturan, bagi mereka disiplin, peraturan dan keteraturan adalah sebuah hal yang tak meng-enakan, mereka suka semua cepat bagaimanapun caranya, mereka suka ambil jalan potong dan jalan pintas untuk urusan dan kepentingan mereka, hukum, aturan dan keteraturan yang selama ini dilakukan dan dikerjakan oleh Jokowi membuat hal yang tak nyaman bagi mereka, harapan mereka Jokowi segera berakhir masa jabatannya kemudian diisi dan diganti oleh pemimpin yang punya selera dan karakter yang sama.

Seperti halnya seorang bawahan atau pegawai yang suka mabuk atau judi atau main perempuan jalanan mereka akan lebih senang dan lebih bahagia bila memiliki pemimpin atau atasan yang punya selera dan karakter yang sama, makin bejat kelakuan calon pemimpin dan atasanya mereka akan makin kuat dan semangat memilihnya.

KEISLAMAN PRABOWO DIPERTANYAKAN

Hal ini jelas bakal jadi "pukulan" baru bagi elektabilitas Prabowo, karena isu agama dan sosok agamis seorang pemimpin dinegeri ini masih dianggap sangat penting apapun kualitas kerja atau kinerjanya.

Dinegeri ini agama dan sosok agamis masih sangat kuat pegang peranan, bila keislaman Prabowo diragukan, bila Prabowo tak bisa pimpin Salat atau baca Al-Quran maka masyarakat akan sangat ogah pilih Prabowo sebagai pemimpin.

Diragukannya keislaman Prabowo bakal sangat merugikan Prabowo - Sandiaga, mereka punya PR dan tugas berat untuk lawan dan hadapi isu ini, karena bila tidak maka sangat yakin dan sangat pasti rakyat kita akan sangat ogah Pilih Prabowo - Sandiaga.

Apa yang diungkap La Nyalla tentu sebuah hal yang benar-benar fakta yang perlu kita perhatikan, bila Prabowo tak bisa pimpin keluarga dengan baik dan ia pun tak bisa pimpin Salat dengan baik lantas bagaimana ia dapat pimpin bangsa yang besar ini dengan jemaah sebesar ini, bila dalam keluarga kecil ia tak mampu, dimasjidpun ia tak mampu lantas kita mau suruh dia jadi apa dibangsa ini, Prabowo Islam KTP, Jokowi Islam sejati, silahkan anda pilih, tapi saya dan seisi rumah saya akan pilih pemimpin dengan karakter Islam sejati.



#JokowiLagi



0 Response to " Pilih Pemimpin Islam Sejati, La Nyalla : Jokowi Islam Sejati, Prabowo Tak Bisa Pimpin Salat Dan Baca..."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel