-->

Subscribe Us

Reuni 212 Makin Tak Laku, Klaim Dihadiri 8 Juta Orang, Nyatanya Polri Bilang Cuma 40 Ribu Orang






Dari judulnya, sudah bisa ditebak siapa yang benar dan siapa pembual yang suka mark up angka hingga menggelembung luar biasa.

Panitia Reuni Akbar 212 dan Polri memiliki estimasi berbeda mengenai jumlah massa yang mengikuti acara di Monas, Jakarta, hari Minggu kemarin.


Panitia reuni memperkirakan peserta aksi mencapai delapan juta. Namun, Polri memperkirakan jumlah peserta jauh di bawah estimasi panitia. Cuma 40 ribu orang (peserta reuni). Mereka mengatakan, pihaknya mendapatkan angka 40 ribu itu dari fakta di lapangan.

“Mereka targetnya segitu (delapan juta orang). Namun, kenyataannya di lapangan tidak sampai satu per sepuluhnya. Beda dengan 2016 memang jumlahnya bisa mencapai satu juta orang."

Sebelumnya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan, jumlah peserta Reuni Akbar 212 kali ini lebih banyak dibandingkan Aksi Bela Islam 212 pada 2016. Dia mengklaim jumlah massa yang hadir mencapai delapan juta orang atau lebih banyak dari 2016 lalu yang mencapai tujuh juta. Ini artinya lebih banyak dari Aksi Bela Islam kita yang dulu,” kata Slamet.

Ini benar-benar angka yang sangat luar biasa. 8 juta orang? Ini mah udah seperti nonton bareng final Piala Dunia di mana Indonesia masuk babak final dan selangkah lagi menjadi juara dunia. Seluruh warga tumpah ruah ke jalanan.

Tapi reuni 212 yang diklaim dihadiri 8 juta orang, sungguh keterlaluan sih menurut penulis. 8 juta orang itu sudah mencakup sekitar 80 persen penduduk Jakarta lho. Sebanyak itu yang hadir di reuni 212, sudah pasti bikin macet total satu Jakarta. Monas tidak dapat menampung jumlah peserta sebanyak itu.

Sebagai ilustrasi, satu stadion GBK saja hanya dapat menampung, genapkan saja, 100 ribu orang. Itu artinya harus setara dengan 80 stadion GBK untuk menampung orang dengan jumlah sebanyak 8 juta. Masuk akal sebanyak itu muat di Monas? Tak usah cari data hingga detil, karena kita sudah bisa menebak siapa yang tukang menggelembungkan angka hingga terlihat keren padahal cuma kamuflase biar tidak dibilang tidak laku.


Angka tepatnya, memang tidak ada yang tahu. Tapi yang pasti, angka 8 juta adalah angka yang sangat mustahil. Bahkan satu juta saja sangat diragukan. Tapi biarlah mereka menghibur diri dengan angka segitu, kita cukup menonton sambil tersenyum saja melihat kekonyolan mereka.

Ini artinya apa, jumlah peserta makin berkurang. Artinya, aksi reuni ini makin tidak laku. Reuni ini juga telah kehilangan makna awalnya, yang katanya membela agama karena ucapan Ahok di Kepulauan Seribu, sekarang tidak lebih dari acara kumpul-kumpul biasa yang ujung-ujungnya ketahuan mendukung salah satu paslon capres dan cawapres.

Acara ini malah jadi alat yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik oleh pihak tertentu. Betul, mungkin memang ada embel-embel bela agama atau apa pun lah itu. Tapi sangat terasa bau politiknya. Apalagi dengan pernyataan Rizieq yang jelas-jelas mendukung capres sebelah, makin lengkaplah keyakinan kita kalau acara ini sebenarnya tak ada manfaatnya. Bisa jadi acara ini masih berlangsung karena sudah memasuki tahun politik.

Tahun depan mungkin acara seperti ini makin sepi hadirin karena tahun politik sudah lewat. Ini juga pasti ada kaitannya dengan titik titik. Lewat tahun politik, titik titik tak ada lagi. So, bisa jadi reuni berikutnya bakal makin terseok-seok.

Dengan begitu, masyarakat akan terdoktrin kalau acara seperti ini hanya akan menjadi ajang politik bagi salah satu pihak yang ikut bertarung dalam kancah perpolitikan Indonesia. Bagus juga sih, biar banyak yang makin sadar akan apa sebenarnya aksi reuni 212 ini. Makin banyak yang paham kalau acara ini hanyalah acara agama yang ditunggangi oleh kepentingan politik. Makin banyak yang sadar akan hal ini, makin besar peluang acara ini berubah jadi acara yang tak ada gunanya lagi.

Tentu saja akan ada yang tetap ikuti acara ini. Tapi kekuatannya makin redup dan tak punya nilai jual lagi. Lama-lama, acara ini juga tak akan laku lagi, setelah nilai jualnya dalam politik sudah tidak berharga lagi. Tinggal tunggu waktu saja.



Bagaimana menurut Anda?



0 Response to "Reuni 212 Makin Tak Laku, Klaim Dihadiri 8 Juta Orang, Nyatanya Polri Bilang Cuma 40 Ribu Orang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel