-->

Subscribe Us

Prabowo Caper Buat Surat Wasiat, Jokowi Tetap Tak Peduli




Drama politik tanah air semakin menarik. Prabowo bukanlah sosok Prabowo yang kita kenal 2014 lalu. Prabowo hari ini jauh lebih “gila” dalam mengklaim kemenangannya. Dan puncaknya semalam, ketika Prabowo dengan lantang akan membuat surat wasiat sebelum bersiap melawan.

Meski tak secara langsung menyatakan akan melawan pemerintah, tapi dari pernyataan kerasnya, Prabowo telah begitu frontal membela Amien Rais yang baru-baru ini dilaporkan atas kasus makar. “Mereka bukan makar” begitu kata Prabowo.

Cerita dan lingkungan oposisi memang cukup mengerikan. Ajakan pembunuhan sudah bukan barang baru, bahkan itu sudah ditanamkan pada anak-anak SD. Maka ketika Prabowo menyatakan akan membuat surat wasiat (dalam arti siap mati), ini menunjukkan bahwa dari elite sampai kelas jelata, semuanya sama; emosian.

Lalu sebenarnya apa yang terjadi?

Di artikel sebelumnya, saya pernah sebutkan bahwa Prabowo dan koalisinya kali ini kalah telak. Kalah Pilpres, kalah pula di Pileg. Partai koalisi yang berisikan Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat hanyalah partai minoritas di senayan. Bahkan lebih buruk lagi, Gerindra gagal mempertahankan posisi ke 2 di 2014, karena di Pemilu kali ini Golkar menempati urutan ke 2.

Di Pilpres 2014, sekalipun kalah, Prabowo berhasil menguasai paket pimpinan DPR setelah memaksakan revisi UUMD3. Tapi kali ini, hal itu mustahil bisa dilakukan lagi. Mereka kalah telak di Pileg.

Kondisinya semakin greget karena Jokowi sebagai pemenang sudah tak mau bernegosiasi lagi. Maksudnya, yang sudah ya sudah. Sudah menang, mau apa lagi? fokus saja bekerja, melanjutkan dan menuntaskan yang belum selesai.

Di sisi lain Polisi semakin percaya diri dan berani menangkap semua provokator kerusuhan. Orang-orang yang sejak dulu nampak begitu arogan tak tersentuh hukum, kini satu persatu ditangkap. Tak ada lagi keraguan. Bahkan Amien Rais juga sudah dilaporkan ke polisi.

Nampaknya, serangkaian penangkapan inilah yang membuat Prabowo akhir-akhir ini lebih hati-hati dalam berpidato. Karena kalau masih sembarangan seperti masa kampanye, bukan tidak mungkin polisi juga akan menciduk Prabowo.

Pernyataan Jokowi belakangan ini, bahwa dirinya tak ada beban dan akan melakukan yang terbaik untuk bangsa, adalah simbol kuat bahwa tak ada lagi ruang negosiasi dengan oposisi.

Saya selalu percaya bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh orang lain. Prabowo yang mengeras dan semakin ngotot klaim kemenangan, secara otomatis menunjukkan betapa Jokowi sudah jauh lebih kuat dari 2014 lalu.

Pesannya seolah begini. Terserah Prabowo mau datang pelantikan atau tidak. Terserah Prabowo mau mengakui kekalahan atau tidak. Terserah. Karena semua itu tidak akan mengubah apa-apa. Jokowi tetap Presiden dan tetap dilantik.

Provokasi dan propaganda politik yang dilakukan oleh Prabowo, tak satupun dijawab oleh Jokowi. Ini menunjukkan betapa Jokowi tidak peduli lagi dengan omong kosong pecundang satu itu. Sehingga wajar kalau semalam Prabowo sampai mengatakan akan membuat surat wasiat, seolah siap mati dalam perlawanan. Itu karena suaranya ingin didengar dan ditanggapi. Namun lagi-lagi, Jokowi tak menanggapinya. Bahkan TKN dan orang-orang di sekeliling Jokowi juga malas merespon.

Dalam sebuah perseteruan, yang paling menyakitkan itu didiamkan. Lihatlah Prabowo, semakin didiamkan, semakin terlihat menyedihkan. Prabowo seperti anak kecil yang marah pada orang-orang karena kalah kelereng, lalu meracau dan mengancam macam-macam. Berharap orang-orang mau merangkul dan memberinya belas kasihan. Tapi kenyataannya, Prabowo dibiarkan dan ditinggalkan.

Demokrat misalnya, sudah secara terbuka menarik kadernya dari BPN. PKS lewat komunitas #GantiPresiden juga sudah tak berani bersuara lagi. PAN? Apalagi. Sudah mengemis jatah ketua MPR.

Sekarang tersisa Prabowo dan ormas-ormas nasi bungkusnya. Mereka sedang menunggu logistik dan pemantik.

Untuk mengerahkan massa dan emosi masyarakat, mereka butuh pemantik semacam fatwa. Masalahnya mereka tak punya figur kuat yang bisa mendukung pembuatan fatwa. Kiai Maruf Cawapres Jokowi, Kiai Maimun pun mendukung Jokowi. Masalah lainnya, logistik mereka juga sudah menipis. Karena habis-habisan di Pilpres.

Tanpa pemantik dan logistik, kita bisa lihat betapa demonstrasi di depan kantor Bawaslu masih kalah banyak dari penonton Avenger End Game.

Kalau sudah begini, sebenarnya saya kasihan dengan Prabowo. Sudah kalah, lelah, masih juga tak ada yang mau menunjukkan perhatian atau belas kasihan. Kawan-kawan seperjuangan satu persatu pergi. Yang tetap setia hanya orang-orang pengincar logistik. Sangat memilukan. 

Begitulah kura-kura.


0 Response to "Prabowo Caper Buat Surat Wasiat, Jokowi Tetap Tak Peduli"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel