-->

Subscribe Us

Anies Bongkar Sendiri Kebohongannya Soal ITF, Akhirnya Akui Peran Ahok




Pembangunan ITF di Sunter sebagai tempat pengelolaan sampah yang canggih kembali disinggung oleh Gubernur DKI. Setelah mengklaim bahwa pembangunan ITF itu baru muncul di era kepemimpinannya, tanpa sadar Anies membuka dan menyingkapkan peran pemimpin sebelumnya dan proses yang dilakukan oleh mereka.

Artinya Anies membongkar alias menguak sendiri kebohongannya.


Awalnya Anies mau berkelit dan melempar urusan anggaran pembangunan ITF seperti biasa,ke pendahulunya.

Jadi Gubernur Anies Baswedan kepada wartawan mengakui tidak mengetahui hitung-hitungan anggaran pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Intinya soal pembiayaan dia tidak tahu-menahu urusan penganggarannya.

Menurut Anies, anggaran pembangunan ITF Sunter sudah ditetapkan pada era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"(Waktu anggaran ditetapkan) Saya belum bertugas. Pas kami mulai, ITF lagi diproses," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2019.

Media medcom melansir bahwa Anies mengaku hanya menjalankan sisa tugas pemerintah sebelumnya.

Nah, akhirnya keluar juga pengakuannyua yang sebenarnya terlambat bahwa dia hanya melanjutkan sisa tugas pemerintah selanjutnya untuk urusan ITF ini. Plus dia mengakui proses ITF itu sudah diurus oleh pemimpin sebelumnya. Bukan hanya lagi diproses, tinggal cari dana alias pinjaman, kelar sudah.

Padahal ketika meresmikan peletakan batu pertama alias groundbreaking ITF Sunter tahun lalu Anies dengan pongah mengklaim bahwa pembangunan ITF itu adalah bukti pelunasan janji kampanyenya. Sembari bersyukur pula Anies mengingatkan dia sudah menuntaskan janji kampanyenya, pendukungnya pun bersorak.

Ditambah lagi belum lama ini dia kembali berkoar bahwa baru di zaman pemerintahannyalah ITF bisa dibangun sementara pendahulunya hanya mewariskan masalah demi masalah dan Anies yang harus kerja keras untuk memberi solusi.

Kerja keras? Kerja bibir dan olah kata tepatnya.

Anies sendiri akhirnya menguak warisan peran nyata pendahulunya bahwa semua urusan pembangunana ITF itu sudah diproses dan ingat, prosesnya panjang. Anies yang kebagian enaknya, tinggal datang dan memberi sambutan.


Semuanya sudah dimudahkan sementara Anies hanya memuntahkan tudingan demi tudingan yang kalau tak menguntungkan maka dia akan melempar dan melepeh ke pendahulunya.

Urusan Pergub untuk pembangunan ITF sudah dibereskan. Penunjukkan ke Jakpro juga sudah dilakukan oleh pendahulunya. Dua-duanya dilakukan oleh Pak BTP, sosok yang paling dibenci dan dilemparkan kotoran terus oleh Anies.

Padahal Anies sendiri tinggal kebagian pamernya dan bahagianya doang tapi mulutnya masih penuh kesombongan dan kenyinyiran yang tiada henti. Kedengkian masih terus menguasai hati si pemimpin DKI ini yang terus melempar masalah terkait dengan ITF.

Terungkap ketika wartawan bisa jadi mempertanyakan anggaran, nah kedoknya terbongkar. Anies berusaha dengan liciknya cuci tangan dan lepas tanggung jawab tapi akhbirnbya kembali kena ke dirinya juga.

Urusan penetapan anggaran itu diakuinya tak ada urusan dengan dirinya lalu dengan pede dia melempar ke pendahulunya. Kalau mau bicara soal anggaran mula-mula ITF maka Anies akan kena sendiri. Betapa tidak, kalau bicara anggaran awal, bukti digital menunjukkan Ahok malah menetapkan di angka 1.2 trilliun saja. Itu aklau mau mengacui ke penetapan yang disinggung oleh Anies.

Tapi dalam perkembangan kemudian, adalah Jakpro yang akhirnya melakukan deal dengan perusahaan dari Finlandia. Angka investasi naik melambung ke angka 2,7 sampai 2,9 di akhir 2016.

Tapi kelonjakan paling tinggi adalah di era Anies dan terkuak pula bahwa Direktur Utama itu adalah orangnya Anies-Sandi sendiri yang adalah pecatan dari pertamina. Nah, ketahuan kan penetapan harga itu bukan lagi dari BTP tapi dari orangnya Anies sendiri. Apalagi kalau mau menyinggung Direktur Keuangan jelas orangnya Sandi dari Saratoga yang ditarik ke Jakpro.

Upaya untuk pemelintiran fakta dan data dengan segala jurus lidah dan mulut bibir Anies akhirnya terbongkar semuanya. Anies mau menutup-nutupi fakta peran besar dan kontribusi sebelumnya tapi jejak digital begitu vulgar membongkar keborokan pengibulannya.

Inilah pemimpin abal-abal yang buta dan gampang dikadali atau dikibuli dengan anggaran. Akibat kebanyakan teori dan kata-kata jadi anak buah sudah mengutak atik anggaran tapi dia sendiri buta sama sekali.

Memang anggaran DKI itu fantastis dan Anies hanya bisa planga-plongo tak tahu dan memonitor anggaran. Pemimpin model ini hanya memainkan anggaran dan dimanfaatkan dengan cerdik oleh bawahannya karena paham dan hafal pemimpinnya buta dan tak mengawasi.


Mata Anies itu tak berfungsi soal anggaran yang trilliunan sekalipun, beda dengan mata Ahok yang bisa melihat 1 rupiah dari Monas. Sedangkan Anies kontribusi trilliunan di reklamasi tak terlihat dan langusng hilang dengan senyap, paham ya Anies.



0 Response to "Anies Bongkar Sendiri Kebohongannya Soal ITF, Akhirnya Akui Peran Ahok"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel