-->

Subscribe Us

VIDEO HEBOH!!! Tanggapan Warga Jakarta Terhadap Petisi Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar: Minta Solusi Kepada Warga, Lalu Untuk Apa Anda Digaji Warga Pak Wagub?







Kita semua tahu tentang fenomena penutupan jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk menjadi tempat jualan pedagang kaki lima (PKL) sepanjang hari. Dari pukul 08.00-18.00, Jalan Jatibaru di Tanah Abang tidak bisa dilalui oleh pengendara bermotor dengan alasan “integrasi” transportasi oleh Pemda DKI Jakarta.

Baru saja berjalan kurang lebih 2 minggu, sudah begitu banyak kritik terhadap kebijakan ini. Dari ahli tata kota hingga warga biasa sudah mengeluhkan kebijakan yang dibuat oleh pemimpin ibu kota yang baru ini. Terakhir kabarnya hari ini, sudah ada puluhan ribu orang yang menandatangani petisi untuk menuntut Pemda DKI untuk mengembalikan fungsi jalan dan trotoar kepada fungsi yang seharusnya, sesuai yang tertuang di UU No. 22 Tahun 2009 - UNDANG-UNDANG TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Sumber)


Pro dan kontra atas kebijakan pemerintahan di negara demokrasi seperti Indonesia ini bagi saya adalah hal yang biasa. Namun akan menjadi sangat aneh dan “luar” biasa ketika pemimpin pemerintahannya yang menjawab pendapat berbeda dan keluhan masyarakat tersebut dengan justru berbalik “meminta” solusi.

Anda terkejut? Anda shock? Anda tidak percaya bahwa benar sang pemimpin pemerintahan yang baru justru berbalik meminta solusi kepada warga? Baca saja pernyataannya di bawah ini!


"Nanti kami akan undang mereka agar mereka berikan alternatif solusinya yang seperti apa karena yang sekarang kami pantau dari data awal alhamdulillah transjakarta tembus 13.000 pengguna, berarti integrasinya jalan," ujar Sandi saat melakukan kunjungan di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017). (Sumber)

Gebleknya Minta Ampun!

Astaga naga Pak Sandiaga Uno yang terhormat, Anda sehat Pak?

Apa tidak salah ngomong Anda Pak Sandi? Anda tuh adalah pemimpin loh Pak, yang katanya dipilih oleh 58% rakyat Jakarta, yang juga konon katanya adalah orang yang sangat cerdas. Begitu pula rekan Anda yang disebut-sebut lulusan S3 dari universitas di Amerika itu.

Anda tidak salah Pak malah berbalik meminta alternatif solusi kepada warga yang kontra atas keputusan Anda dan rekan Anda tentang penataan Tanah Abang? Anda itu digaji oleh rakyat loh Pak, dan yang menggaji Anda itu bukan hanya 58% yang memilih Anda, tapi justru semua pembayar pajak di ibu kota.

Anda itu digaji untuk menjadi pemimpin untuk memberikan solusi Pak, bukannya malah berbalik meminta solusi. Anda tuh dipilih untuk bekerja untuk seluruh rakyat Jakarta Pak, bukan hanya asal beda saja dari kebijakan gubernur sebelumnya demi hanya menyenangkan pemilih-pemilih Anda itu.

Maaf saja ya Pak, bagi saya Anda geblek sekali dengan berkata begitu. Justru karena warga tidak sepintar Anda, maka mereka memilih pemimpin dan bersedia menggaji pemimpin untuk mengatur dan memberikan solusi terhadap permasalahan di hidup mereka bukan?

Kalau setiap pemimpin meminta solusi kepada warganya, mau jadi apa negara ini? Kenapa tidak minta anak lulusan SMA saja yang jadi pemimpin, kalau hanya tugasnya mendengarkan solusi dari orang lain dan mengangguk-ngangguk saja? Astaga!


Ketertiban vs Keberpihakan

Saya mau bertanya, sebenarnya Anda dan rekan Anda ini lebih mementingkan ketertiban atau keberpihakan ya?

Kita semua juga tahu bahwa yang sekarang itu menjadi amburadul, tidak tertib dan menghidupkan lagi praktek mafia lapak PKL (yang katanya tidak ada). Kita semua tahu Tanah Abang dengan PKL di Blok G adalah solusi yang paling tertib dan berpihak kepada seluruh rakyat Jakarta, namun kenapa sekarang malah dibuat menjadi tidak tertib lagi?

Negara yang maju itu bukan hanya semua warganya memiliki handphone dan bisa naik LRT. Negara yang maju itu adalah negara yang berbudaya, dimana warganya tertib dan patuh aturan. Sedangkan Anda dan rekan Anda ini malah mengajarkan warga untuk tidak tertib (berjualan di jalan), memangkas hak pengguna jalan (yang juga bayar pajak) dan sekaligus menutup sebelah mata akan potensi berkembangnya praktek mafia lapak PKL.

Oh iya, saya baru ingat Anda dan rekan Anda waktu itu ketika kampanye bukannya bilang “yang penting keberpihakan (kepada pemilih)” ya?

Kalau begitu saya mau bertanya lagi, ketika ketertiban harus bertabrakan dengan keberpihakan kepada para pemilih kalian, seperti apa keputusan yang harus Anda dan rekan Anda ambil sebagai pemimpin dari seluruh warga Jakarta?

Penutup

Saya tuh heran sekali. Anda itu katanya pengusaha sukses, memulai dari nol, hingga kaya raya dengan harta yang berlimpah, sampai-sampai kabarnya harus disimpan di luar negeri hartanya. Tapi apakah benar Anda tidak dapat mengerti bahwa pemimpin daerah itu memberikan solusi dan gebrakan, bukannya meminta solusi kepada warga?

Anda itu ya Pak, jangan malu-maluin dong. Kalau memang tidak tahu solusinya, dan takut jawab salah kepada wartawan, coba ditanya dulu ke tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) yang digaji fantastis dari uang rakyat itu Pak. Mereka tentunya tahu solusinya yang lebih baik ya, sudah diperjuangkan mati-matian agar digaji oleh rakyat, ya tidak?

Kalau mereka tidak tahu.... ya malu-malu jabang bayi deh....

Dari sebatang pohon yang ingin berdiri kokoh dan tegar di tengah badai dan topan…






Sumber

1 Response to "VIDEO HEBOH!!! Tanggapan Warga Jakarta Terhadap Petisi Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar: Minta Solusi Kepada Warga, Lalu Untuk Apa Anda Digaji Warga Pak Wagub?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel