-->

Subscribe Us

Ratna Sarumpaet VS Ali Ngabalin, Astaghfirullah!




Semenjak diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Ali Ngabalin seakan-akan menguasai pemberitaan media massa tanah air. Bagaimana tidak, rekam jejaknya dulu yang sangat kontras dengan pekerjaannya sekarang, menjadikan Ali Mochtar Ngabalin “musuh” bagi kawan-kawan sekubu dia dulu. Terkenal sebagai ulama yang mendoakan kemenangan Prabowo pada Pilpres 2014, dan pernah menyebut Presiden Jokowi dengan sebutan-sebutan kurang pantas, Ali Ngabalin dalam posisi sekarang ini menjadi penerang dan pemapar hasil prestasi dan kinerja Presiden Jokowi. Hal ini pun menjadikan Ali Ngabalin sebagai media darling yang diangkat sebagai berita di mana-mana, bahkan dipertemukan dalam talk show dengan Fadli Zon. Pertemuan Ali Ngabalin dengan Fadli Zon itu mempertontonkan keragu-raguan Fadli Zon dalam beradu argumentasi, yang tentu saja akhirnya dimenangkan oleh Ali Ngabalin.

Masih ada beberapa “lawan politik” baru bagi Ali Ngabalin. Salah satunya Ratna Sarumpaet, yang cuitannya dijadikan berita oleh tribunnews.com. Diawali dengan sebuah video yang diunggah oleh sebuah akun media sosial Twitter @detektive88, yang berisi pernyataan Ali Ngabalin kepada awak media yang bertajuk “Ngabalin Optimis Rangkul Kelompok Muslim”.


Menurut Ali Ngabalin, tidak ada kezaliman yang dilakukan oleh pemerintah. Tidak ada kebohongan, tidak ada kemunafikan maupun tipu menipu. Jadi Ali Ngabalin mempertanyakan kenapa (pemerintah) difitnah atau diceritakan kebathilannya? Ali Ngabalin merasa harus bertanggung jawab. “Saya harus kasih tahu kepada masyarakat, umat Islam, paling tidak komunitas saya, ya saya kan ketua umum pengurus pusat Badan Koordinasi Mubaligh seluruh Indonesia. Saya bekas ketua umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid tujuh tahun. Saya berkewajiban kasih tahu, bahwa pemerintah ini baik. Pemerintah ini menjalankan satu tugas yang mulia, mewakili Tuhan di muka bumi, itu bahasa normal, itu bahasa hukum," kata Ali Ngabalin.

Video tersebut bisa dilihat lewat link berikut ini : https://twitter.com/detektive88/status/1000028706054651904

Video ini kemudian mendapat tanggapan dari Ratna Sarumpaet lewat cuitannya di akun media sosial Twitter @RatnaSpaet :

“Kami tahu munafik dan berbohong sdh jadi hiburan/kebahagiaan bagi rezim dan pengusung/pendukungnya, terutama bagi yg kaget mendadak diangkat jadi orang istana - bebohong kayak apapun sah baginya. Astaqfirullah. Puasa ini. Istiqfar ...”

https://twitter.com/RatnaSpaet/status/1000507798239698944

Entah kenapa bagi Ratna Sarumpaet mudah sekali untuk menuduh orang lain melakukan kebohongan. Padahal yang dikatakan oleh Ali Ngabalin itu merupakan kenyataan yang tidak dibuat-buat. Siapa yang membuat pembangunan menjadi merata dan mewujudkan keadlian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Tidak lain adalah Presiden Jokowi dengan jalan dan jembatannya di Papua dan daerah-daerah lain yang dulunya belum tersentuh pembangunan, padahal Indonesia punya cukup anggaran untuk itu.

Presiden Jokowi juga mengajarkan rakyat Indonesia untuk saling berbagi. Ketika bicara tentang bahan bakar minyak bersubsidi, yakni jenis premium dan solar, adalah wajar untuk mengatur harga dan distribusinya dengan sebaik-baiknya. Agar rasa keadilan itu terasa di seluruh pelosok Indonesia. Kemudian jadilah program “BBM Satu Harga”. Sebuah upaya menyamakan harga BBM di seluruh pelosok Indonesia sampai ke Papua. Yang dulunya harus membeli BBM dengan harga sepuluh kali lipat haruga di Pulau Jawa, sekarang mereka dapat membeli dengan harga yang sama. Tentunya dengan senang hati dan tenang pikiran, karena mereka bisa melihat bahwa kali ini Presiden RI begitu besar perhatiannya kepada para rakyat di pelosok. Belum lagi bicara tentang hasil renovasi pos-pos penjagaan di perbatasan RI, yang kini berdiri megah selayaknya mewakili sebuah negara. Sungguh berbeda jauh dengan kondisi sebelumnya. Sungguh senang para petugas di sana. Sungguh sayang rakyat kepada presidennya.

Wajar kalau ada yang bisa bertanya dengan mengutip kata-kata indah dari kitab suci Al Quran, nikmat apa lagi yang kau dustakan? Jadi akan absurd kalau dengan banyaknya prestasi di depan hidung tapi menuduhkan pengibulan dan kebohongan terhadap Presiden Jokowi. Ke mana pun beliau pergi, rakyat berbondong-bondong menyambut dan mengelu-elukan beliau, layaknya seorang Super Star. Entah di pusat perbelanjaan sampai ke pelosok desa yang jauh dari kota. Sambutan masyarakat tetap sama, tetap ramai, tetap dengan gembira, dan tetap dengan keakraban yang nyata.


Mungkin Ratna Sarumpaet perlu dibawa mengikuti kegiatan Presiden Jokowi sehari di pelosok negeri, agar tersentuh hatinya dan terbuka matanya.

(Sekian)


0 Response to "Ratna Sarumpaet VS Ali Ngabalin, Astaghfirullah!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel