-->

Subscribe Us

Padahal Sudah Didampingi, Kok FPI Malah Sebut itu Operasi Intel?





Habis manis sepah dibuang. Nyaris dihukum, malah salahkan pemerintah dan sebut operasi intel busuk Indonesia. Memang intel busuk itu ngapain buang-buang kecerdasan untuk melakukan hal itu? Padahal harusnya Rizieq bersyukur, dia didamipingi.

Kenapa malah sebut ini operasi intel? Bahkan Fadli Zon pun mengatakan ini adalah operasi intel busuk. Intel yang mana? Setahu penulis, intel di Indonesia itu BIN. Ngapain BIN urusi Rizieq? Kalau itu ulah BIN, jelek amat?

Sebenarnya Rizieq sudah dapat semua kebaikan pemerintah. Ia sudah tidak diproses hukum. Dia sudah mendapatkan SP3 dari kasusnya. Status tersangkanya sudah hilang semua. Meski masih ada kasus besar seperti fitnah kepada Bank Indonesia tentang logo Palu Arit dan penghinaan Pancasila.

Yang dicabut adalah status tersangka mengenai pelanggaran ITE yang melibatkan Firza. Sebenarnya begini loh. Kalau BIN urus campur, kasus ini akan jadi seperti Kashoggi. Katanya sih ada intelijen yang ikut main di sana. Tapi biarlah itu menjadi urusan negara lain.

Harusnya Rizieq bersyukur bahwa sebagai WNI, ia mendapatkan pengayoman dari negara ini. Negara hadir dalam setiap kesulitan Rizieq ini. Kita harus sadar bahwa orang-orang yang ada di dalam pemerintahan, termasuk menlu, mengikuti perkebangan Rizieq, orang yang overstay di Arab, dan harusnya kena penjara 6 bulan.

Kabarnya Rizieq juga minta dideportasi ya? Wah. Kok dideportasi? Kenapa? Bukankah Tengku Zulkarnain pernah mengatakan bahwa Rizieq itu akan diperlakukan baik oleh Arab? Kenapa malah tidak ada pengakuan resmi dari Arab Saudi?

Tidak pulang rindu, kalau pulang malu. Sulit juga. Serba susah ini. Seharusnya dengan perangainya seperti ini, kita harus tahu bahwa orang ini ada masalah. Orang ini bermasalah. Murni karena orang ini bermasalah, tidak ada aspek-aspek lainnya.

Pertama, Rizieq keluar dari Indonesia lebih dari satu tahun yang lalu sebagai orang yang berkasus dengan polisi. Kasus Rizieq Firza menjadi sebuah kasus yang menghadang Rizieq. Polisi bahkan mengatakan bahwa ada bukti kuat, yang mengindikasikan bahwa chat tersebut adalah asli dan tidak dikarang-karang.

Hal ini menjadi sebuah preseden buruk bagi orang yang memenangkan Anies Sandi di DKI Jakarta. Kita lihat bagaimana polemik yang ia ciptakan pada saat sebelum Pilkada. Gerakan-gerakan demonstrasi yang dilakukan berjilid-jilid itu membuat persepsi publik terhadap Ahok rusak.

Basuki Tjahaja Purnama menjadi orang yang paling dirugikan dalam aksi demonstrasi tersebut. Bahkan di dalam beberapa demo, muncul spanduk yang menuliskan hinaan keji kepada Ahok. Beberapa kali penulis melihat gambar-gambar di google, sangat menyakitkan.


Indonesia mau jadi apa dengan orang-orang intoleran yang seperti ini. Kenapa harus intoleran? Kenapa? Walhasil, Ahok dinyatakan bersalah oleh hakim, dan dipenjara dua tahun. Para pendukung kecewa. Kita melihat bagaimanapun juga, Rizieq yang menjadi playmaker dalam permainan ini.

Bahkan sebagai saksi, Rizieq pun mengatakan bahwa Ahok itu melanggar dan harus dihukum. Ahok dengan tenang mendengar penjelasan Rizieq, dan saat itu di dalam keadaan jumawa, Rizieq tidak menoleh sedikitpun kepada Ahok.

Rizieq sadar bahwa Ahok menatapnya dengan penuh konsentrasi. Ahok tenang, dia menerima hukumannya. Ia menjalankan tugasnya sebagai warga negara taat hukum. Datang ketika dipanggil. Bukan mangkir ketika dipanggil.

Pasti Ahok tahu bahwa Rizieq adalah orang yang paling berpengaruh dalam status hukumnya. Tapi Ahok menerima dirinya apa adanya. Ahok sadar betul bahwa dirinya sudah mengampuni Rizieq. Ahok sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Akhirnya, ada sebuah hal misterius yang tidak pernah bisa kita bayangkan sama sekali. Apakah itu? Hal itu adalah…. Hukum timbal balik. Atau yang kita kenal dengan “karma”.

Status tersangka pun disematkan kepada Rizieq atas kasus yang sangat menjatuhkan harga diri. Kasus pelanggaran ITE dengan Firza Husein. Sekali dipanggil, ia sempat mangkir. Ketika ia datang, itu pun hanya satu kali. Tidak diproses. Dan status tersangka pun ia dapatkan.

Percayalah, Rizieq… Lari dari masalah tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Dan itu dirasakan betul oleh Rizieq. Ia masih meminta orang-orang untuk mengibarkan bendera hitam, dan lagi-lagi hukum timbal balik terjadi.

Membuat dirinya… kesusahan.. Katanya ada orang yang menempelkan bendera itu di belakang rumahnya. Siapa? BIN? Mungkin itu pendukungnya sendiri. Siapa yang tahu?

Begitulah tempel-tempel.


#JokowiLagi #benderakucumasatu # #benderakuhanyasatu #kitamerahputih #merahputihsaja


0 Response to "Padahal Sudah Didampingi, Kok FPI Malah Sebut itu Operasi Intel?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel