-->

Subscribe Us

Tabiat Buruk Susah Berubah! Hanura: 5 Ucapan Prabowo Yang Kontroversial!





Kalau sudah tabiat memang susah untuk dirubah. Mau didandani macam Soekarno atau yang disebut Sandiaga sebagai The New Prabowo, tetap lah tabiat aslinya akan selalu mengemuka. Namanya juga elit. Walaupun tidak semua elit itu sombong dan angkuh, serta suka merendahkan orang lain. Misal, bosnya pabrik rokok yang jadi atlet mewakili Indonesia di Asian Games 2018 lalu. Bambang Hartono ini malah berjuang demi negara dan bangsa. Tampilannya juga sederhana, bicara pun biasa saja. Atau Dato Sri Tahir, yang termasuk 10 besar orang terkaya di Indonesia. Salah satu dari sekian banyak sumbangannya adalah modal buat Bank Wakaf Mikro besutan Presiden Jokowi, yang menyediakan pinjaman kecil tanpa bunga buat lingkungan pesantren. Apakah karena Prabowo pernah bertugas di militer? Enggak juga tuh. Setahu saya para mantan jenderal yang ada dalam jajaran pemerintahan Presiden Jokowi semuanya sopan, baik, dan becanda pun tidak kelewatan. Berarti memang tabiat bawaan bayi itu ya.

Dilansir medcom.id, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah menilai permintaan maaf Prabowo soal ucapan 'tampang Boyolali' tidak tulus dan hanya bersifat politis. Makanya saya sebut minta maaf pun masih terasa sombong dan angkuh. "Prabowo bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis. Karena permintaan maaf tersebut dikakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas.


Dalam catatan Inas, sejak tahun 2013 setidaknya ada 5 kali Prabowo melontarkan pernyataan kontroversial hingga bernada caci maki, yang cenderung merendahkan kelompok dan profesi tertentu.

Tampaknya ini sudah menjadi tabiat Prabowo. "Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi, apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaan-nya ini? Kita lihat dalam enam bulan ke depan," pungkasnya.Sumber

Pertama, ucapan Prabowo di hadapan ribuan kader Himpunan Kelompok Tani Indonesia serta pengurus Partai Gerindra di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Gaurt, Jumat, 25 Oktober 2013. pernyataannya di Gedung Balarea, Jalan Patriot, Garut, Jumat, 25 Oktober 2013. Sebelum melontarkan tuduhannya, Prabowo meminta kader Gerindra dan anggota HKTI menjelaskan kepada masyarakat mana pemimpin yang bersih. Saat ini, menurut Pabowo, hampir Rp 1.000 triliun uang rakyat bocor setiap tahunnya. "Jangan percaya apa yang disampaikan media-media. Media juga manusia-manusia. Kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja," ujar Prabowo. Buntutnya Kantor Cabang Partai Gerindra, Kabupaten Garut, Jawa Barat, didemo wartawan media cetak dan elektronik. "Pernyataan Prabowo itu merupakan bentuk pelecehan profesi jurnalis," ujar Noto Prasetyo Wibowo, wartawan Radar Garut, dalam orasinya di depan kantor Gerindra.[Sumber[(https://nasional.tempo.co/read/524763/prabowo-hakim-bisa-disogok-apalagi-wartawan/full&view=ok)

Kedua, pernyataan Prabowo dalam acara "Konsolidasi Nasional Pemenangan Pilpres 2014 (Election Update ke-5)," yang diselenggarakan DPP PKS di Hotel Chandra Kirana, Jakarta, Selasa (27 Mei 2014). Prabowo menyindir kelemahan sifat bangsa Indonesia yang kadang-kadang terlalu ramah, naif, lugu dan goblok (bodoh). "Bangsa Indonesia ini kadang-kadang terlalu ramah, naif, lugu dan kadang-kadang goblok (bodoh). Sifat ramah ini sebenarnya manjadi karunia sekaligus kejelekan bangsa Indonesia," kata Prabowo di depan kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Sumber

Ketiga, pernyataannya merendahkan profesi wartawan. "Kita belain para wartawan. Gaji kalian juga kecil, kan? Kelihatan dari muka kalian. Muka kalian kelihatan enggak belanja di mal. Betul ya? Jujur, jujur," ujar Prabowo usai Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 RI di Universitas Bung Karno Jakarta, Kamis, 17 Agustus 2017. "Kita ini membela kalian. Kita negara kaya, sejahtera, tapi tadi, dari dulu bukan kita yang ke Belanda sana, tapi Belanda datang ke sini," kata dia. "Selalu sumber alam kita mau diambil, dikuras. Kita kasian sama kalian enggak bisa belanja di mal, jadi kita berjuang buat kalian," sambungnya.Sumber

Keempat, saat kampanye Pilkada Jabar Prabowo menyebut “Elit-elit di Jakarta maling semua”. Dalam pidatonya, Prabowo mengaku kapok bergaul dengan elite di Jakarta. "Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," ujar Prabowo di Karawang, Sabtu (31 Maret 2018). "Siapa elite itu? Elite itu pimpinan. Saya juga elite. Bedanya saya elite sadar, sudah tobat dan setia," tambahnya.

Sejak saat itu, kata Prabowo, ia mulai tak suka kepada elite. Terutama elite Jakarta yang dia anggap kebanyakan adalah penipu.


"Saya lihat muka elite Jakarta penuh tipu. Saya mantan komandan sejak muda. Saya terbiasa baca tampang anak buah hingga saya bisa tahu tampang penipu," cetusnya.Sumber

Dan tentu saja yang kelima adalah pernyataan Prabowo tentang tampang Boyolali yang akan ditolak masuk hotel mewah.

Sesudah didemo dan disarankan minta maaf oleh Andi Arief, politisi Demokrat, baru Prabowo membuat video minta maaf yang dimuat oleh Dahnil Simanjuntak, koordinator jubir timses Prabowo – Sandiaga.

https://seword.com/politik/permintaan-maaf-prabowo-pun-masih-angkuh-dan-sombong-KriCSE_vj

Namun, kesan angkuh dan sombong tetap ada di sana. Termasuk Dahnil yang menganggap jika ada yang merasa tersinggung karena ucapan Prabowo berarti orang itu baper. Jadi fixed ya, satu gerombolan memang isinya angkuh dan sombong semua. Kayak gini mau jadi presiden?



#JokowiLagi


0 Response to " Tabiat Buruk Susah Berubah! Hanura: 5 Ucapan Prabowo Yang Kontroversial!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel