-->

Subscribe Us

Digebrak 2 Menteri, Pak Luhut dan Budi Karya, Anies Ralat Penyebab Banjir Bukan LRT





Setelah digebrak , ditegur dan disentil oleh dua Menteri Jokowi si Anies kepepet. Apalagi diminta untuk memberikan bukti data. Kepepet sana-sini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersudut. Dia pikir bacotnya itu tak menuai polemik.

Penulis sudah melansir tulisan kemairn bagaimana 3 Menteri Memepet Anies dan 2 Menteri Jokowi Minta Anies Jangan Salahkan Proyek LRT.


“Anies terbukti pecatan menteri yang sampai saat ini tak bisa mengikuti irama kerja para menteri dalam kabinet Pak Jokowi. Bukti kualitas dirinya tak becus selama menteri makin terbukti saat jadi Gubernur DKI.

Mulai dari Menteri PUPR Pak Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman yaitu Luhut Panjaitan. Dari 3 Menteri dibuat geleng kepala melihat cara kerjanya yang hanya eksis dan pencitraan yang hakiki. Akhirnya nggak tahan, mereka mulai menyentil dan mendamprat maha benar Gabener.”

Sebelumnya viral Anies memberi pernyataannya terkait proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang dinilainya sebagai penyebab banjir yang terjadi di minggu lalu.

Tahun 2017 lalu dia masih berkomentar sama, menyalahkan proyek insfrastrukur termasuk proyek LRT/MRT peninggalan Jokowi-Ahok. Penulis pernah membuat tulisan mengenai hal ini. Lihat : Jokowi Bekerja Mengatasi Banjir Jakarta Anies Malah Salahkan Proyek Jokowi-Ahok

Anies menyalahkan Tol Becakayu sebagai penyebab banjir di Cawang seperti dilansir Liputan6. Anies juga menyalahkan LRT-MRT sebagai penyebab banjir di Kuningan. Tapi akhirnya dianulirnya karena penyebabnya ternyata kabel optik, ha ha ha.

Waktu itu para Menteri Jokowi tak terlalu ambil pusing, mungkin memberi kesempatan sembari melihat upaya atau solusi yang bakal dilakukan Gubernur. Eh ternyata tuman! Kumat lagi, makanya para Menteri Jokowi bersuakar keras.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Anies untuk menyerahkan data dari penyebab banjir itu. Menteri Luhut juga bersuara kencang menyatakan agar jangan asal menyalahkan!

Media Jawa Pos melansir, “Namun seakan takut, Anies lantas meralat dan meluruskan maksud dari pernyataan Budi yang meminta dirinya membuktikan tukasannya tersebut. Ia bahkan menyatakan ini adalah salah paham”.

Yes, setuju, kalian media nasional sudah paham kan, Anies akhirnya ngeper juga. Para Menteri seniro Jokowi ini malah mengajari Anies bak anak yang masih kecil yang asal main-main melempar kesalahan.

Media Jawa Pos ini melanjutkan,” Seperti tak mau memperpanjang urusan, Anies sampai tidak ingin membahas hal tersebut lebih jauh. Sebab, ia melihat ada kesalahpahaman dari pandangan Budi saat mendengar pernyataan beberapa hari yang lampau”.


“Sudahlah nggak usah diperpanjang, ini tuh persoalannya bukan LRT-nya, tapi persoalannya adalah kurang pompa. Jadi teman-teman (wartawan) juga jangan nanyain ke pihak lain untuk mengadu domba,” tegas Anies di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (9/4).

Anies bahkan sempat meralat perkataannya terkait penyebab banjir adalah tiang atau pilar daripada proyek LRT Jabodebek. Menurutnya, selama ini kesalahan ada di pihak kontraktor yang tidak menyediakan pompa untuk menyedot genangan.

“Pompanya kurang maka terjadi banjir, yang kurang menyediakan pompa kontraktor LRT. Jadi kalau yang kurang menyediakan pompanya gedung, ya gedung yang salah, jadi bukan LRT-nya tapi pompa yang kurang. Jadi pompanya harus diberesin, bukan LRT-nya,” tandasnya.

Jadi penyebabnya pompa ya! Anies, Anies, kapan bisa memberi solusi dan bekerja dengan becus. Kapok, terkuak deh borok dan bobroknya yang cuma berkoar komentar tanpa solusi yang efektif.

Tetap saja pola dan modusnya sama, cari kesalahan pada kontraktor. Pokoknya sang maha benar Gabener selalu benar. Padahal sudah terbongkar cara kerjanya yang ampun, sampai Pak Basuki Mneteri PUPR saja berkomentar.

Normalisasi sungai di DKI saja mangkrak 2 tahun. Program andalannya yaitu naturalisasi sungai Anies sendiri juga bingung untuk menerjemahkannya agar bisa dieksekusi oleh Kementrian PUPR dan Dinas Tata Air Jakarta. Jadi semua program menggantung dan mengambang di DKI gegara Anies yang bingung!

Bagi para pemuja Anies, lihat sendiri bagaimana kualitas kerja junjunganmu yang akhirnya dibongkar oleh para Menteri Jokowi. Betapa hanya main gagasan dan omongan tanpa kerja padahal di pundaknya banyak proyek yang strategis dan juga vital yang harus dibangun.

Anies menunjukkan dirinya hanya cocok jadi juru bicara kampanye, tukang janji atau tukang tebar mimpi dan janji politik. Bisanya hanya tutup diskotik, bangun JPO dan trotoar.

Itupun tak lepas dari dana warisan peninggalan si mantan Gubernur yaitu Pak Ahok. Anies tenggelam dalam bayang-bayang 3 Gubernur yang berprestasi yaitu Jokowi, Ahok dan Djarot.

Begitulah Gubernur yang tidka kompeten, tidak visioner, hanya pentingkan pencitraan dan eksis di medsos. Sudah berjalan dua tahun tapi progres pembangunan masih sedikit, hanya mengandalkan program warisan pemimpin sebelumnya.



#01JOKOWILAGI



0 Response to "Digebrak 2 Menteri, Pak Luhut dan Budi Karya, Anies Ralat Penyebab Banjir Bukan LRT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel