Kacau! Prabohong Ajak Maafkan Koruptor dan Kasih Uang Pensiun
“Kita akan panggil koruptor-koruptor itu. Kita akan minta mereka tobat dan sadar, kembalikanlah uang-uang yang kau curi. Ya, boleh kita sisihkan dikitlah untuk mereka pensiun. Berapa? Kita tinggali berapa? Hah? 5%? 3%? Tidak Boleh?” Begitu kata Prabowo dalam kampanye akbarnya di Gelora Bung Karno. Terdengar juga sebagian pendukungnya yang protes tidak setuju. Jangan dikasih, jembloskan ke penjara, kata mereka.
Saya cuma bisa melongo saat menonton video tersebut. Ini beneran Prabowo ngomong begini? Ajak memaafkan koruptor kemudian memberi mereka uang pensiun? Beneran deh, kalau ada orang yang mengaku pegiat antikorupsi, atau siapa pun yang merasa membenci perilaku koruptif, tetapi ia mendukung Prabowo. Maka ia perlu memeriksakan otaknya ke rumas sakit terdekat. Termasuk mereka yang percaya bahwa Prabowo akan memberantas korupsi. Tidak bakalan.
Kita tahu Prabowo ini orangnya orde baru, lengkap dengan budaya koruptifnya yang tinggi dan bebas. Pada masa itu, korupsi adalah hal yang biasa dan dianggap wajar karena dilakukan secara berjamaah. Semuanya dapat, hingga orang media pun dapat supaya mau memberitakan hal-hal yang bagus-bagus saja.
Saat ini pun masih ada budaya demikian, tetapi paling tidak sudah bermunculan orang-orang bersih yang menolak perilaku koruptif pada masa kini. Para politikus muda dan punya idealisme tinggi. Mereka lebih mungkin serius ketika bicara soal pemberantasan korupsi. Kalau mendengar Prabowo bicara begitu, sama saja kamu mendengar Setya Novanto bicara pemberantasan korupsi.
Korupsi itu, kata lainnya adalah maling. Lebih parah lagi, ia maling uang yang menjadi hak rakyat. Atas tindakannya itu, rakyat yang mestinya sejahera, punya layanan kesehatan dan pendidikan yang baik, punya moda transportasi baik, dan mendapatkan hak-haknya pun terbengkalai. Kerugiannya bukan hanya di uang negara, tetapi pada mental dan budaya bangsa. Kalau masyarakat tidak sejahtera, maka mereka akan lebih mungkin melakukan perbuatan kriminal dan melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya, ikut melakukan korupsi bagi yang punya kesempatan.
Memaafkan koruptor sungguh tidak masuk dalam pikiran siapa pun yang mengaku peduli pada bangsa. Ia muncul dari pikiran pada sahabat koruptor, keluarga koruptor, atau rekan koruptor yang belum tertangkap. Ibarat maling, siapa yang akan membelanya? Pasti keluarganya, sahabat, dan maling-maling lain yang sama dengannya. Orang baik tidak akan pernah membela perbuatan maupun para pelaku perbuatan jahat. Mereka harus dihukum. Buat apa negara repot-repot menyusun undang-undang kalau pelaku kriminal dimaafkan saja?
Bukan hanya dimaafkan, koruptor pun akan disisihkan uang untuknya. Dan uangnya juga uang hasil korupsi itu. Di sini, Prabowo sudah menghalalkan uang hasil korupsi tersebut. Jadi, gimana nih ijtimak ulama? Masak capres Anda menghalalkan uang korupsi?
Cara memproses para koruptor pun aneh sekali. Seperti kata Prabowo, buat mereka tobat dan sadar. Bagaimana membuat mereka tobat dan sadar? Cukup dengan pengakuan saja? Ini hukum apa namanya kalau proses kepada pelaku pidana hanya dengan membuat mereka tobat dan sadar. Penjara pasti akan kosong kalau prosesnya begini, karena para penjahat itu tinggal mengaku saja di pengadilan, bahwa mereka sudah tobat dan sadar. Selesai.
Tanpa efek jera, pasti orang akan mengulangi perbuatannya. Karena toh kalau pun ketahuan akan dimaafkan kembali. Ini cara berpikir yang sederhana saja. Seorang anak yang dihukum setelah ia kurang ajar kepada gurunya, misalnya, akan berubah dan mulai belajar menghargai gurunya. Kalau dibiarkan dan dimaafkan saja, sudah pasti akan terulang lagi.
Itu baru perilaku, apalagi mencuri. Mencuri itu menyenangkan—dalam sudut pandang penjahat—karena mereka tidak perlu bekerja dan bisa mendapatkan uang dengan cepat. Jika tidak diberikan hukuman yang membuat jera, maka sudah pasti mereka akan mengulanginya kembali.
Akhirnya, semua pernyataan Prabowo hanyalah retorika yang tidak akan bisa ia buktikan ketika ia sudah berkuasa. Pada saat kampanye, semua janji dan klaim bisa dimunculkan tanpa perlu memfilter antara mana yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan, mana yang benar dan mana yang hoax semata.
Tidak usah jauh-jauh, kadernya saja banyak yang mantan koruptor, dan ia bolehkan kembali nyaleg. Bahkan M. Taufik malah ada wacana menggantikan Sandiaga Uno di Jakarta. Banyak koruptor di sekitar Prabowo, dan itu adalah orang dekatnya sendiri. Pantas saja ia tidak mau menghukum koruptor, karena sama saja dengan menghukum teman sendiri.
Yang menyedihkan itu bukan Prbaowo, tapi pendukungnya. Apa tidak malu mendengar ucapan Prabowo soal ingin memaafkan koruptor tersebut?
0 Response to "Kacau! Prabohong Ajak Maafkan Koruptor dan Kasih Uang Pensiun"
Post a Comment