Fadli Zon Itu Asbun, Perkataannya Omong Kosong, Tak Tahu Rencana Pemindahan Ibukota!!

Rencana pemindahan ibukota memang lagi gencar-gencarnya menjadi isu hangat saat ini. Ada rencana dari pemerintah memindahkan ibukota ke Pulau Kalimantan, tetapi belum jelas secara pasti kapan itu direalisasikan. Kita tunggu saja.

Akan tetapi, jangan sampai rencana itu dikatakan adalah bagian dari pengalihan isu. Seperti apa yang disampaikan Fadli Zon. Ini tak boleh diucapkan sebenarnya. Jangan buat spekulasi, padahal tidak mengerti arah, maksud dan tujuannya. Begitulah Fadli Zon ini. Seenaknya saja mengatakan pengalihan isu, entah beliau tahu darimana.


Kalau begitu Fadli Zon bisa dikatakan asbun dan banyak mengucapkan kata-kata kosong. Mainkan spekulasi, padahal dia sendiri tidak tahu sama sekali. Aneh memang orang ini.

Begini keterangannya dikutip dari detik.com, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta merupakan pengalihan isu dan omong kosong. Istana menjelaskan alasan pemerintah ingin memindahkan ibu kota.

"Memang ini sesuatu yang perlu di-refresh. Karena keinginan memindahkan ibu kota sudah lama. Dan ini ada referensi yang bisa juga dipakai, seperti Brasil. Dan bekas ibu kota yang ditinggalkan dibangun dengan baik," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Moeldoko mencontohkan negara lain yang sudah memindahkan ibu kota adalah Brasil, dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Hal seperti itulah yang akan diadopsi pemerintah.

"Kita ya boleh-boleh saja dong memikirkan itu. Kita ingin berubah. Pertanyaannya, kapan dan dananya dari mana, ya kalau sudah mulai dipikirkan, ada jalan keluarnya," ucap Moeldoko.

Saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih melihat sejauh mana kandidat ibu kota baru. Ibu kota baru direncanakan dipindahkan ke luar Pulau Jawa.

"Presiden kemarin ingin melihat kajian dari Bappenas. Bappenas selama ini membuat kajian. Presiden ingin tahu sejauh mana kajian. Nanti keputusan berdasarkan kajian dan pandangan dari luar," jelas Moeldoko.

Apakah ibu kota dipindah ke Pulau Kalimantan? Moeldoko tidak menjawab spesifik.

"Itu tidak bisa dispekulasikan seperti itu, nanti jadi spekulasi tanah," ujarnya.

Fadli sebelumnya menilai rencana memindahkan ibu kota hanya wacana isapan jempol untuk pengalihan isu. Menurutnya, isu pemindahan ibu kota pernah digulirkan tapi kemudian reda.


"Itu saya kira wacana isapan jempol saja untuk mengalihkan isu. Dulu juga begitu empat-lima tahun yang lalu. Nanti juga reda sendiri," kata Fadli di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5).

"Sudahlah, ini omong kosong. Omong kosong yang dilakukan oleh Presiden Jokowi," ujarnya.

Seharusnya Fadli Zon tidak berkata demikian, karena itu mengajak ribut namanya. Bisa-bisanya dia memainkan spekulasi seperti itu, padahal sebenarnya apa yang dikatakannya tidaklah benar. Kalau tidak suka sama Pak Jokowi jangan seperti itu Pak Fadli.

Ikuti saja dulu alur cerita, alur informasi dan alur isu pemindahan ibukota tersebut, baru mengambil kesimpulan. Jangan langsung ambil kesimpulan seperti itu Pak Fadli. Itu namanya sok tahu dan asbun saja. Kalau begitu, banyak orang yang akan menghina dan mencaci anda nanti.

Ujung-ujungnya anda marah dan kesal sampai main lapor-lapor, padahal anda sendiri yang salah dan sok tahu. Wajar saja bila rakyat dan warganet marah pada anda Pak Fadli karena mengatakan pengalihan isu pemindahan ibukota itu.

Buat Fadli Zon harusnya semakin bijak lagi dalam berucap dan memberikan pernyataan. Sudah cukup upaya saling serang. Kampanye sudah habis dan kita tinggal menunggu hasil resmi KPU saja, jadi tak perlu panas-panasan lagi. Tak perlu juga baper dan menjawab-jawab pernyataan dari pemerintah.

Harus disadari Fadli Zon hal tersebut. Waktu lalu saja anda boleh ribut dan saling serang, sekarang semua sudah mau berakhir. Tinggal menunggu hasil saja.

Lebih baik Fadli Zon berpikir saja untuk membenahi negara ini sebagai wakil rakyat. Tak perlu ikut campur dan meributi pemerintah. Itu harus diketahui Fadli Zon agar politik kita makin reda.

Gaya berpolitik asbun harus benar-benar kita hapus. Kita memasuki berpolitik cerdas, pintar dan rasional. Itu yang kita harapkan dari sebuah politik.

Hentikan keasbunan, hentikan nyinyir dan hentikan saling serang dan saling ejek. Kita dukung saja pemerintah saat ini. Apapun yang dihasilkannya dan diprogramkan, kita turuti saja.



Salam Seword!!

Sumber

Share this post