-->

Subscribe Us

Jangan Bodohi Kami, Kalau Cuma Istilah, PA 212 Ngapain Sibuk Dan Bandel Usung NKRI Bersyariah?






PA 212 mengambil jalur sendiri usai pilpres 2019, terutama saat Prabowo banting setir dan menunjukkan sinyal bergabung ke kubu Jokowi melalui pertemuan di Stasiun MRT dan pertemuan dengan Megawati. Mereka beberapa hari lalu mengadakan acara ijtima ulama seri keempat.

Salah satu poin penting yang dihasilkan di ijtima ulama adalah mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan, dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci, di atas ayat konstitusi, agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara.


Mereka diprotes dan dikecam karena bertindak seolah negara ini sudah dibeli oleh nenek moyangnya, padahal mereka ini hanyalah gerombolan anak kemarin sore yang sibuk menjual agama untuk kepentingan kelompoknya sendiri.

Ketua Bidang Keumatan PA 212 Haikal Hassan mengatakan rekomendasi NKRI bersyariah hanyalah sebuah istilah. Haikal menuturkan NKRI bersyariah tetap taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. "NKRI bersyariah, iya dong, masak nggak bersyariah. Apa kamu nggak merasakan, hari ini kita sudah bersyariah. Ada bank syariah, ada pembiayaan syariah, pernikahan juga cara syariah. Itu cuma istilah," kata Haikal.

Haikal menegaskan kata syariah yang dimaksud adalah taat kepada Allah. Menurutnya, NKRI syariah bukan berati menghilangkan Pancasila dan UUD 1945. "Jangan jadi mentang-mentang NKRI bersyariah terus Pancasila hilang gitu, ya nggak. UUD '45 ilang? Ya nggaklah. Itu istilah mbok ya kita itu taat pada Allah SWT. Tetep jadi bangsa Indonesia, tapi taat pada syariah Allah SWT, betul?" katanya lagi.

Kalau cuma istilah, berarti tidak ada penerapan, kan? Kalau begini, untuk apa gerombolan tak tahu malu ini terus ribut dan sibuk mengusung NKRI bersyariah kalau bukan ada udang di balik peyek? Justru mereka ini ada agenda di balik pengusungan NKRI bersyariah.

Tadi Haikal bilang hari ini kita sudah bersyariah. Artinya syariah sudah jalan, kan? Ya sudah beres, kan? Sudah sesuai dengan harapan mereka. Lantas kenapa harus tegaskan NKRI bersyariah?

Ini petunjuk buat pembaca.

Penanggung jawab Ijtimak Ulama IV Yusuf Muhammad Martak mengatakan semua ulama telah sepakat untuk menerapkan syariat Islam. Ijtimak Ulama IV juga menyinggung soal penegakan sistem khilafah.


Paham?

Itu tujuan mereka, belum lagi bicara soal khilafah. Semua itu mereka bungkus dengan tema agama bila perlu ditambahi bonus kavling surga biar lebih menarik.

Coba bayangkan satu provinsi di bagian paling atas dan barat, yang menjalankan syariat agama. Apakah itu yang mereka inginkan untuk seluruh Indonesia? Sori ya, negara ini banyak suku, agama dan ras. Mereka mau memaksa syariat agama? Di mana penerapan Bhinneka Tunggal Ika? Kalau itu saja tak bisa mereka pahami, artinya mereka belum bisa terima Pancasila. Lebih baik mereka yang minggat saja menyusul si pengecut yang kabur itu. Tinggal saja di sana karena negara tersebut sudah sesuai dengan keinginan mereka. Jangan bikin gaduh di negara ini karena mau menekan bahkan memaksa orang lain membeli produk agama yang mereka jual. Dasar gerombolan bandel dan keterlaluan.

Mereka berusaha ngeles tapi ketahuan bohong dan bodohnya. Kalau cuma istilah, berarti konsep NKRI bersyariah tidak perlu dijalankan juga tak masalah. Masalahnya mereka ngotot adakan ijtima ulama hanya untuk membuat istilah NKRI bersyariah doang? Orang paling bodoh pun tak akan percaya dengan gerombolan ini.

Kalau NKRI beryariah itu hanya istilah, berarti konsep NKRI cukup, tidak usah ditambahi syariah segala. Kita lebih percaya kepada founding father (bapak pendiri negara) ketimbang gerombolan yang tidak membawa kesejukan dan kedamaian di negeri ini. Sejak kapan mereka ikut memerdekakan negara ini? Tak ikut berjuang, tapi seenaknya mau ganti NKRI jadi bersyariah. Yang ada hanya menggunakan agama untuk meraih kepentingan kelompoknya sendiri.

Ibarat begini deh, contohnya, kalian bangun rumah, bangun dari nol hingga menjadi rumah indah yang kalian harapkan. Tiba-tiba datanglah segerombolan kambing jenggotan yang ingin merobohkan rumah kalian dan membangun kembali sesuai yang mereka mau karena mereka anggap itulah yang terbaik. Kalian mau tidak? Itulah yang disebut kambing jenggotan yang tidak punya otak.



Bagaimana menurut Anda?



0 Response to "Jangan Bodohi Kami, Kalau Cuma Istilah, PA 212 Ngapain Sibuk Dan Bandel Usung NKRI Bersyariah?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel