-->

Subscribe Us

Akhirnya Lisa Amarta yang Menghina PDIP Tak Lagi Bisa Sembunyi






Seperti tidak pernah jera. Banyak akun Twitter yang merasa digdaya untuk menghina kelompok tertentu dan merasa tak tersentuh terus menerus menebarkan kebencian. Setelah akun Lisa Marlina dilaporkan oleh Ni Luh Djelantik karena menghina masyarakat Bali yang katanya setiap jengkal tanah di Bali ada PSKnya.

"Di Bali itu nggak ada pelecehan seksual karena yang dilecehkan ya senang-senang aja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pelacuran dan pelacurnya available tiap jengkal," tulis Lisa Marlina.


Akun Lisa Marlina pun lenyap dari Twitter setelah dilaporkan oleh Ni Luh Djelantik. Dan kabarnya kasus ini sedang diproses di Polda Bali, karena telah dilaporkan oleh Ni Luh Djelantik.

Kasus Lisa Marlina ini sepertinya tidak membuat jera bagi akun-akun yang merasa paling benar dan sok jago tersebut. Dan baru-baru ini Lisa yang lain juga mencuitkan ujaran kebencian yang ditujukan kepada PDIP dan Bali. Akun itu bernama LiasAmartatara3 atau yang dikenal dengan dokter Lisa Amarta.

Harapannya adalah agar Prabowo-Sandi dapat memenangkan Pilpres dan mengalahkan Jokowi-Amin. Sehingga balas dendamnya kepada pemerintahan sekarang dapat terbayar lunas. Namun sangat disayangkan harapannya tersebut justru tidak dikabulkan oleh Tuhan YME. Dan Jokowi tetap terpilih menjadi Presiden NKRI. Oleh karena itu dendam kesumat pun semakin membara.

Meskipun Pilpres telah selesai. Dan Jokowi sudah ditetapkan sebagai Presiden terpilih. Kebencian Lisa Amarta ini kepada Jokowi dan koalisinya semakin menjadi-jadi. Tiap hari tiap saat hujatan dan makian yang ditujukan kepada pemerintah tidak berkurang sedikit pun melalui akun Twitternya tersebut.

Dan yang terakhir yang menjadikan Lisa Amarta harus menutup akun Twitternya adalah mengenai kicauannya terhadap PDIP dan Bali. Seperti kita ketahui beberapa waktu lalu PDIP sedang melakukan kongres di Pulau Dewata tersebut. Dan Lisa Amarta pun tak ingin membiarkan momen tersebut berlalu begitu saja. Paling tidak, dirinya dapat memberikan komentar negatif terhadap even tersebut.

“Kongres PDIP di Bali membawa berkah. Setidaknya, untuk para PSK (Penjajah seks komersial). Para wanita malam itu mendapatkan rupiah lebih banyak dibanding hari biasa, karena banyaknya penggembira dan utusan kongres PDIP yang melakukan transaksi”, begitu tulis Lisa Amarta di akun Twitternya.

Cuitan Lisa Amarta tersebut secara tidak langsung telah menganggap peserta Kongres PDIP di Bali tersebut hanya mencari kesenangan duniawi dan telah menganggap bahwa di Bali banyak wanita penghiburnya. Ini seperti yang telah dilakukan oleh Lisa Marlina beberapa waktu lalu dan telah dilaporkan oleh Ni Luh Djelantik.


Kicauan Lisa Amarta yang menghina kader-kader PDIP yang dituduhnya senang dengan PSK itu membuat kader PDIP meradang. Tuduhan yang tidak berdasar itu mereka anggap sebagai sebuah pelecehan kepada mereka. Jangankan untuk bersenang-senang di luar, peserta kongres pun harus mengikuti acara kongres secara penuh seperti yang diinstruksikan oleh Ketua Umum mereka. Bagaimana mungkin mereka sempat berleha-leha di luar?

Kicauan Lisa Amarta yang tidak berdasar itu pun kini dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh politikus PDI Perjuangan, Dewi Tanjung. Dewi Tanjung melaporkan pemilik akun @LisaAmartatara3 itu pada hari Senin (12/8) malam dengan nomor pelaporan LP/4952/VIII/2019/PMJ/Dit Reskrimsus tanggal 12 Agustus 2019.

"Dalam statemen akun itu, dia mengatakan kader PDIP memberi berkah yang banyak kepada para PSK di Bali. Saya melihat dia menghina kader PDIP dengan menuduh mereka melakukan transaksi-transaksi dengan PSK-PSK di sana," kata Dewi di PMJ, Jakarta Selatan, Senin (12/8).

Dewi pun turut membantah tuduhan tersebut. Menurut Dewi para kader partai memiliki waktu yang terbatas untuk bersenang-senang. Karena setiap kader harus menghadiri segala rangkaian kegiatan di Pulau Dewata tersebut.

"Tidak ada waktu kami untuk keluar dari arena kongres dan cukup ketat sekali. Kader yang keluar itu (arena kongres) langsung ditegur dan dicabut kartu identitasnya," cetus Dewi.

Semoga saja kepolisian segera menindaklanjuti pelaporan tersebut. Karena kita saat ini sudah terlalu sering melihat dengan gampang sekali seseorang menuduh yang lainnya dengan seenak hati mereka tanpa pikir panjang lagi. Mungkin karena mereka menganggap bahwa di alam demokrasi ini orang boleh dengan leluasa melontarkan pendapat tanpa melihat apakah konteks yang dia berikan itu menghina, menghujat atau memfitnah seseorang.

Orang-orang yang seperti itu memang harus segera ditertibkan oleh pihak yang berwenang karena kalau dibiarkan akan membuat negeri ini menjadi tidak kondusif dan dapat memecah belah persatuan karena hasutannya tersebut. Karena bagaimana pun juga akan terjadi pihak yang membela dan pihak yang menentang pernyataannya tersebut.



Bukan begitu kura-kura?



0 Response to "Akhirnya Lisa Amarta yang Menghina PDIP Tak Lagi Bisa Sembunyi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel