-->

Subscribe Us

Suka Bicara 'Seenake Dewek' dan Belum Bayar Nazar Jalan Kaki, Amien Rais Tidak Layak Jadi Teladan




Kita, khususnya generasi muda dalam menjalani roda kehidupan ini butuh sosok teladan. Sosok yang diharapkan dapat memberi contoh agar ke depannya perbuatan yang dilakukan tidak berbuah penyesalan dan sosok yang memberi semangat, serta dukungan kepada kita untuk selalu berjuang menjadi lebih baik. Baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, maupun bangsa dan negara.

Tentu yang menjadi sosok teladan adalah mereka yang dianggap lebih. Dalam artian lebih dari segi pengalaman, hasil karya dan juga materi. Karenanya, yang banyak menjadi panutan adalah orang yang lebih tua.

Walaupun tidak menutup kemungkinan setiap orang bisa menjadi teladan tanpa mengenal usia. Akan tetapi, orang yang lebih tua lebih banyak makan garam.

Banyak perbuatan yang telah mereka lakukan dan lihat, dan konsekuensi atau resikonya telah mereka terima dan lihat juga. Sehingga lebih selektif dalam berbuat atau bertindak.

Kemudian orang yang lebih tua juga lebih stabil dalam sisi emosional. Tidak seperti sebagian anak muda yang labil, angat-angat taik ayam. Awalnya punya semangat yang membara ingin berjuang, namun semangatnya hanya sebentar, seperti taik ayam yang hangatnya waktu baru keluar saja. Setelahnya dingin tidak hangat-hangat lagi.

Dan orang tua lebih tahan terhadap galau. Tidak seperti anak muda yang lebih banyak galaunya dari pada mikirnya. Hehehe

Beberapa tokoh dunia maupun Indonesia dapat dijadikan teladan oleh generasi muda saat ini, seperti Mahatma Gandhi yang terkenal dengan kesederhanaannya, Nelson Mandela yang masyur dengan kesabarannya dalam berjuang dan bunda Teresa yang popular dengan kebaikannya dalam melayani orang miskin sakit, yatim piatu dan sekarat melalui “Misionaris Cinta Kasih” yang dia dirikan.

Sedangkan di Indonesia yang juga dapat dijadikan teladan, diantaranya Presiden Jokowi yang terkenal dengan kerja kerasnya membangun Indonesia, Susi Pudjiastuti yang dengan kekerasan hatinya terus berjuang mempertahankan kedaulatan laut NKRI dan Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR yang lebih banyak bekerja dari pada bicara.

Namun, diantara begitu banyak yang dianggap tokoh, tidak semuanya layak jadi teladan. Ada begitu banyak orang yang terkenal dan dianggap tokoh tapi melakukan tindakan yang kurang terpuji. Diantaranya yaitu Amien Rais.

Saya yakin pembaca setia Seword sudah tidak asing lagi dengan Amien Rais. Atau mungkin ada yang sudah bosan mendengar namanya? Karena dalam beberapa hari ini media mainstream kita sibuk dengan pemberitaan negatif tentang Amien Rais.

Amien yang sudah masuk kategori Lansia karena sudah berumur 73 tahun tidak memberikan contoh yang baik bagi generasi muda. Ketua penasehat Persaudaraan Alumni 212 tersebut bicara “”seenake dewek” tentang partai-partai yang ada di Indonesia.

Partai yang sekubu dengannya PKS, PAN dan Gerindra disebut oleh Amien kelompok yang membela agama Allah, sedangkan partai lain ada yang dikatakannya partai setan.

Untuk lebih jelasnya, berikut pernyataan Amien Rais soal partai yang membela agama Allah dan partai setan

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan,".

"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu, mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan,".

Tidak hanya itu, Amien yang memang sudah lama kelihatan tidak suka dengan Presiden Jokowi mengatakan :

"Ini presiden yang ilmunya pas-pasan... Sehingga kemudian memang untuk merekonstruksi bangsa kita ini, harus mulai dari rekonstruksi pimpinannya,"

Di sisi lain, Amien juga punya nazar yang belum ditepati higga saat ini. Besan Zulkifli Hasan tersebut pernah bernazar akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika pasangan Prabowo-Hatta kalah di pemilihan presiden 2014 yang lalu. Namun, setahun lagi mau pilpres kembali, memasuki 4 tahun Prabowo-Hatta kalah di Pilpres, Amien belum juga membayar nazarnya.

Katanya tokoh reformasi, tokoh nasional, pernah mencalonkan diri sebagai presiden dan suka mengkritik, tapi punya nazar saja belum ditepati. Fiks, tidak layak jadi teladan.



0 Response to "Suka Bicara 'Seenake Dewek' dan Belum Bayar Nazar Jalan Kaki, Amien Rais Tidak Layak Jadi Teladan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel