-->

Subscribe Us

80 Pengurus Dan Kader PKS Banyumas Mundur, #2019PKSBubarLemas

80 Pengurus Dan Kader PKS Banyumas Mundur, #2019PKSBubarLemas

Setiap bulan di media massa selalu muncul dengan kabar gembira yaitu mundurnya berjamaah para pengurus dan kader PKS yang terkenal sangat militan di berbagai daerah di Indonesia. Gelombang pengunduran ini ibarat tsunami dan gempa yang menghajar partai ini tanpa ampun. Hal ini menyempurnakan kabar buruk bagi para petinggi PKS yang masih pede tetapi sejatinya kader akar rumputnya makin meninggalkan rumah besar mereka yang sebentar lagi roboh atau tenggelam.

Mereka yaitu kader dan pengurus PKS yang ramai mundur berjamaah itu adalah orang-orang bijaksana dan rasional. Mereka paham benar bahwa PKS ini adalah partai yang di usia senja, sudah rapuh dan menuju ke kuburan alias bakal nyungsep tanpa menunggu 2019.


Daripada habis-habisin waktu dan umur, akhirnya mereka hijrah berjamaah. Di Indonesia ini masih ada partai lain yang lebih baik dan bisa dipercaya dibanding PKS yang benar-benar masih loyal dengan NKRI dan Pancasila. Daripada bercokol di partai ini yang berbalut kemunafikan berbungkus agama tapi malah mau mendongkel Pancasila dan mengkhinati perjuangan para pendiri bangsa.

Hari ini muncul kabar yang valid, sebanyak 80 orang pengurus dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Banyumas mengundurkan diri. Ini menjadi pukulan bertubi-tubi buat Partai Dakwah yang tak lagi membuat nyaman para kader dan pengurusnya se-Indonesia. Ada apa gerangan?

"Ada sekitar 80 orang di DPD, ada senior dan pengurus, mulai dari Majelis Pertimbangan Daerah, Dewan Syariah Daerah, dan Dewan Pengurus Daerah pada hari ini menyatakan untuk mengundurkan diri," kata Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Kabupaten Banyumas Machfulyono kepada wartawan di Purwokerto, Selasa (23/10/2018).

Menurut dia, pengunduran diri itu berawal dari kegiatan Educational Leadership Training PKS pada 6 Oktober lalu di Purwokerto.Saat itu, seluruh pengurus dan kader diminta menandatangani pakta integritas hitam diatas putih yang berisi pernyataan loyalitas pada partai. Padahal hak tersebut sangat jarang terjadi dalam partai.

"Kita harus tandatangan di atas materai bagi yang loyal. Bagi yang tidak mau tandatangan otomatis mungkin dikatakan tidak loyal," kata Machfulyono. Padahal, tuturnya, penandatanganan pakta integritas sangat jarang terjadi dalam partainya. "Pada tahun-tahun atau periode sebelumnya belum pernah ada tanda tangan seperti ini. Hanya lisan saja," jelasnya seperti dilansir Detikcom

Wah. Pakta Integritas ini sebenarnya pakai bahasa dan gaya mereka itu yaitu gaya membaiat sekarang, mengikuti junjungannya disana. Mau pakai gaya ini ternyata mental, sebentar lagi bubar nih, busuk dari dalam.

Ada senior dan pengurus yang punya jabatan dan kedudukan yang strategis di kepengurusan daerah ini. Pengunduran diri ini menambah gelombang pengunduran diri kader dan pengurus PKS terus bertambah dari waktu ke waktu.


Begitulah azab yang sangat cepat menimpa partai pelopor gerakan #GantiPresiden. Langsung kena kena batunya. Gelombang mundur berjamaah para kader dan pemgurus di tahun politik ini sangat dahsyat.

Di Bali Ketua Demisioner DPW PKS Bali Mudjiono mengklaim, ada sekitar 4.600 kader dan pengurus PKS di Bali yang mengundurkan diri dari partai. Mudjiono mengatakan, secara serentak seluruh pengurus dan kader PKS mengundurkan diri karena kecewa terhadap keputusan DPP PKS yang dinilai tidak demokratis dalam menentukan mekanisme penggantian kepengurusan.

Di Makassar 15 DPC (Dewan Pengurus Cabang) mundur karena itu penyebabnya sama,kepemimpinan di atas mereka yaitu DPW bersikap sewenang-wenang dan disebut mereka bertangan besi.

Minggu lalu sekitar 50an kader PKS dari partainya di Binjai Sumatera Utara juga mundur sembari menangis dan membuka baju PKS. Itu semua adalah pengurus inti seperti diakui Ketua DPD PKS Kota Binjai, Fitra Syamsurizal.

Kalau dijumlah Presiden PKS beserta segenap petingginya pasti kebakaran jenggotnya, wkwk.Gawat banget karena pengurus cabang itu kader akar rumput yang paling militan. Ini sama saja misi bunuh diri dan blunder yang fatal.

PKS kehilangan kader militan untuk menggalang suara mereka demi Pileg dan Pilpres 2019 yang makin mendekat. Terlebih penting lagi merek juga akan membuat kubu koalisi bukan hanya oleng tapi pincang dan siap tenggelam.

Jika demikian, Gerindra akhirnya hanya solo menjadi partai yang mendukung Prabowo. Gerindra harus kerja rodi sedangkan PAN kerja setengah-setengah. PKS jangan diharapkan karena partai ini lebih parah lagi. Fulus dari kardus rupanya tak berjalan mulus akhirnya Partai PKS ini makin ngungsep dan kendor serta ditinggalkan berjamaah para kader militannya.

#JokowiLagi


1 Response to "80 Pengurus Dan Kader PKS Banyumas Mundur, #2019PKSBubarLemas"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel