-->

Subscribe Us

Andai Prabowo Mengikuti Jejak Chow Yun Fat

Andai Prabowo Mengikuti Jejak Chow Yun Fat


Entah mengapa, daripada memilih SBY pada 2009, saya lebih memilih Prabowo Subianto. Walaupun hanya menjadi calon wakil presiden kala itu. Gaung kata-kata Amien Rais dengan konteks Reformasi 1998 yang ingin memahmilubkan Prabowo tidak saya pedulikan. Padahal sanjungan untuk SBY kala itu sudah mencapai langit ketujuh.

Memilih Prabowo pada 2009 tidak membuat saya menyesal. Saya justru bangga karena tidak memilih SBY. Ketika SBY mencoba meraih simpati rakyat dengan album-albumnya pun, saya tetap tidak tertarik mengoleksi album tersebut. Diberi percuma, gratis tis… pasti saya tolak. Sama halnya ketika diberi kaos berlogo Partai Demokrat. Lebih PD pakai kaos “Setan Merah” milik Ruud van Nistelrooy daripada kaos berkarat demokrat.


Artinya, ketika sekarang para kampret begitu menyanjung Prabowo, saya tetap bisa lebih sombong. Soal memilih Prabowo, saya adalah pemilih Ketum Gerindra itu untuk 2009 bersama La Nyalla Mattaliti. Belum tentu para kampret yang kini begitu sombong itu pada 2009 lalu sudah memilih Prabowo. Termasuk Amien Rais itu. Siapa yang bisa memaastikan kalau ia bersama kerabatnya pada 2009 memilih Prabowo Subianto?

Bisa jadi Amien Rais dan Ratna Sarumpaet malah ikut menghasut supaya tidak memilih Prabowo pada 2009 silam dengan alasan kasus HAM dan penculikan aktivis. Jadi, sebelum para kampret menyanjung Prabowo begitu rupa, saya sudah memilih dia pada Pemilu 2009! Ape loe ape loe…

Tanpa menafikan prestasi SBY dengan album dan situs Hambalangnya, saya juga tidak tutup mata terhadap kasus penculikan aktivis 1998. Kasus yang sampai hari ini masih berselimutkan misteri bersama banyak kasus-kasus lain di negeri ini. Sekalipun demikian, sinar Prabowo pada 2012 sungguh luar biasa. Tepatnya ketika dia mendapat sinar Tjahaja Purnama di DKI Jakarta.

Sayang, sinar dalam diri Prabowo terus meredup seiring dengan jilatan masif dari PKS. Buah pahit untuk demokrasi di Indonesia harus dikenyam, ketika partai dakwah itu memainkan isu SARA. Lebih tak masuk akal lagi ketika mecederai demokrasi dengan provokasi ganti sistem pemerintahan. Ini benar-benar gila karena berarti berkehendak mengganti dasar negara Pancasila. Artinya sama saja dengan mengkhianati para ulama dan leluhur bangsa Indonesia.

Kisah pedih Prabowo tidak berhenti pada ulah PKS saja. Baru-baru ini dia bahkan ter/di-paksa makan hoax simalakama. Entah dapat bisikan setan darimana hingga Prabowo sang jenderal kardus melahap berita bohong bikinan Ratna Sarumpaet. Bapak hoax alias bapak berita bohong pun lantas melekat pada sosok Prabowo Subianto.

Menyimak gerak dan gerik Prabowo hingga hari ini, benarkah kekaguman pada sosok Prabowo luntur begitu teratur?

Tidak! Masih ada kemungkinan yang bisa mengharukan. Seperti para kampret tahu, Prabowo itu kaya raya. Menurut data yang dirilis tahun 2018 ini, Prabowo adalah calon presiden terkaya dengan total kekayaan tidak kurang dari 1,95 Trilyun. Memang masih kalah dibanding aktor terkenal China, Chow Yun Fat.


Diberitakan kalau bintang dalam film 'Crouching Tiger, Hidden Dragon' itu belum lama ini membuat pernyataan yang cukup mengejutkan. Saat diwawancara, ia mengaku berjanji akan menyumbangkan seluruh harta yang ia miliki.

Hal tersebut diungkapkan Chow Yun Fat saat diwawancara oleh situs film Hong Kong, Jayne Stars. Menurutnya, seluruh harta yang ia miliki bukan sepenuhnya miliknya.

"Uang yang kupunya bukan milikku. Aku ingin menjadi orang yang bahagia dan normal," ungkap Chow Yun Fat.

Sebuah pernyataan yang memiliki nilai dan kedalaman makna. Hidup dan jiwanya menjadi begitu bebas tanpa kemelekatan pada harta apalagi kuasa. Berapakah jumlah kekayaan Chow?

Menurut berita, hingga kini, Chow Yun Fat disebut memiliki kekayaan sebesar HKD 5,6 miliar atau senilai Rp 10 Trilyun. Jelas, itu bukan jumlah yang sedikit. Lima kali lipat lebih dari kekayaan Prabowo Subianto. Terhadap kekayaannya itu, Chow mengaku ingin menyumbangkan semuanya ke badan amal.

Sejauh pengamatan media, Chow Yun Fat memang dikenal dengan kehidupannya yang sederhana. Ia bahkan kerap tertangkap kamera menggunakan transportasi publik, berbelanja di toko diskon, hingga mengenakan pakaian-pakaian lama. Gaya hidup yang sederhana dan layak menjadi inspirasi banyak orang kaya lainnya.

Nah, mungkinkah Prabowo bisa melakukan hal seperti yang dilakukam Chow Yun Fat? Kitab suci menuliskan: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Artinya, kemungkinan itu tetap ada. Layak ditunggu, apakah inspirasi dari Chow Yun Fat ini akan diikuti Prabowo Subianto, capres nomer urut genap. #JokowiLagi.


0 Response to " Andai Prabowo Mengikuti Jejak Chow Yun Fat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel