-->

Subscribe Us

DUNG-DUNG! Kirim 7000 Ton Sampah Per Hari ke Bekasi, Anies Suruh Ridwan Kamil Bayar?

DUNG-DUNG! Kirim 7000 Ton Sampah Per Hari ke Bekasi, Anies Suruh Ridwan Kamil Bayar?

DUNGDUNG! Tidak terpikir dan benar-benar lepas bebas dari akal sehat. Apa yang ada di dalam pikiran si Anies Baswedan terhadap 7000 ton sampah per hari itu. Jakarta sudah tidak ada tempat, sudah dipinjamkan Bantargebang Bekasi, tapi malah tidak bayar uang kompensasi itu kepada Bekasi.

Mau jadi apa? Masak malah lepas tanggung jawab uang? Padahal hanya disuruh bayar, kenapa malah seolah-olah mintanya ke Ridwan Kamil? Mau ngajak ribut satu Jabar? #JokowiLagi


Anies ini harusnya yang menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas hal ini. Anies dari zaman kuda gigit unta memang paling jago berkata-kata.

Tapi sejago-jagonya Anies menggigit, suatu saat dia akan kegigit lidahnya juga. Sampah-sampah yang jumlahnya 7000 ton lebih per hari itu sekarang sedang mondar mandir. Di Jakarta. Sampah-sampah itu ditolak masuk ke wilayah Bantargebang Bekasi. Kenapa?

Karena mandeknya dana hibah yang should be menjadi dana yang diterima oleh pemerintah kota Bekasi.

Dana hibah sebagai ucapan syukur dari Jakarta yang seharusnya diberikan tempat oleh Bekasi itu, ditunggak Anies. Bekasi sudah baik mau menampung dan mengolah sampah warga DKI. Sekarang semuanya hancur.

Apakah Anies sedang menghancurkan Jokowi melalui ketidakbecusannya dalam menata sampah? Sampah saja tidak bisa diurus, bagaimana mau urus Jakarta?

Malah orang kesayangan Prabowo dan teman baik Sandiaga ini semakin mempertontonkan kedunguan, ketidakbecusan dan kebodohannya dalam mengurus sampah.

Alasan Anies sangat absurd! Kenapa absurd? Karena Anies mempertanyakan posisi Bekasi di Indonesia. Dia mengatakan bahwa Bekasi itu ada di Jawa Barat. Seharusnya dana hibah masuk di Provinsi Jawa Barat. Benar-benar ciri khas dungu.

Dulu mungkin Anies masih licin. Tapi sekarang Anies itu sudah aus. Kayak kena WD 40. Sekujur tubuh Anies sekarang sudah kena minyak rem.

Semakin mencoba menggeliat keluar, Anies ini malah kesakitan dan bergesek keras merusak sistem pemerintahan. 7000 ton sampah per hari sudah sekitar seminggu menumpuk Sudah ada 5 megaton sampah menumpuk di Jakarta, jika tidak segera diurus.

Bahkan warga Bekasi menantang dan menertawakan warga Jakarta. Kalau tidak mau bayar hibah, TELAN SENDIRI SAMPAHNYA! Ini adalah hujatan yang paling menyakitkan bagi warga Jakarta, khususnya mereka yang sudah memilih Anies.

Kunyah saja sampah itu. Lagipula, Anies punya pendukung 7 juta orang di Monas. Kunyah bersama. Recycle sampah berjamaah. Gila.


Anies ini tidak memikirkan warga Jakarta. Tapi yang ia pikirkan adalah kerugian. Orang kecil. Anies ini bukan lagi gubernur gabener. Tapi gumundur. Gubernur mundur. Undur-undur. Bukan menjadikan Jakarta maju, malah ahli retorika ini menjadikan Jakarta seperti undur-undur.

Bahkan supir truk sampah mengatakan bahwa Anies lebih parah dari Fauzi Bowo. Supir truk bahkan tidak berani membandingkan antara Anies dengan Ahok. Anies dibandingkan dengan Foke. Ahok terlalu mulia untuk dibandingkan dengan si gubernur pembiar sampah itu.

Crap. Menjijikkan. Harusnya warga DKI bisa mengolah sampahnya sendiri. Salah satu pengolah sampah hidup adalah Sandiaga. Lihat saja bagaimana air tinja olahan dijadikan minuman oleh Sandiaga.

Anies harusnya bisa lahirkan banyak orang-orang dungu seperti Sandiaga. Pasang 7 juta Sandiaga Recycling Center di daerah Jakarta, untuk mengolah sampah. Air sampah yang diolah pun diminum. Katanya tidak ada bau kan? Ayok. Pasang Sandiaga Recycling Center seluruh daerah Jakarta.

Gila. Tidak masuk akal. Jakarta baru selesai agung dengan Asian Games dan Asian Para Gamesnya. Sekarang sudah dibuat hancur lagi oleh Anies, dengan alasan dana hibah yang seharusnya dikelola oleh pemprov Jawa Barat. Ini kedunguan yang hakiki. Luar biasa.

Ngomong-ngomong, pengolahan tinja terbaik adalah tubuh manusia. Ayok, pasang Sandi di mana-mana. Daripada mengeluarkan hoax sampah, mendingan suruh telan hoax saja.

Bagaimana? Deal? Ini Jakarta, ibu kota. Harga diri Indonesia paling banyak ada di Jakarta. Tapi untuk saja, Jokowi sudah tahu bahwa Anies tidak bisa diharapkan.

Ia berkantor di Bogor, sesekali ke Jakarta. Kemudian dia juga membangun seluruh pelosok. Jakarta saat ini sudah tidak penting. Penulis bangga, di tempat penulis, sudah ada beberapa jembatan dibangun. Ekonomi meningkat lancar.

Kalau di Jakarta? Gimana?

Begitulah unta-unta.

#CapresHoax #PrabowoCapresCeroboh #JenderalCeroboh #PrabowoCeroboh


0 Response to "DUNG-DUNG! Kirim 7000 Ton Sampah Per Hari ke Bekasi, Anies Suruh Ridwan Kamil Bayar?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel