-->

Subscribe Us

Gerindra Diserang Hoaks, Percaya ???

Gerindra Diserang Hoaks,  Percaya ???


Sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbahagia. Apa pasal ? Baru-baru ini kita diberi bocoran oleh Presiden Jokowi kenapa Indonesia termasuk negara yang cukup berbahagia. Yaitu karena Indonesia memiliki musik khas yang membuat pendengarnya merasa berbahagia, musik dangdut.

Sebenarnya ada satu lagi sumber kebahagiaan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia yang beruntung ini. Indonesia dikaruniai politisi oposisi yang lucu-lucu.


Kalau musik dangdut akan tetap membuat kita berjoget, walaupun sesedih apapun suasana dan lagunya, politisi oposisi akan membuat kita tertawa-tawa --minimal mesem-mesem-- ketika mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan konyolnya.

Masih ingat pernyataan Bung Dahnil A. Simanjuntak soal Pak Prabowo yang lebih suka naik kuda dan tidak suka pencitraan. Yaelah..., pencitraannya ya pas naik kuda itu, Bung !

Atau plesetan lagu Potong bebek angsa PKI dan Naik naik ke puncak Gunung-nya Pak Fadli Zon. Dapat dipastikan tertawa Anda adalah untuk kesekian kalinya saat kekonyolan demi kekonyolan itu dilakukan oleh politisi sekelas sekonyol Pak Zon.

Yang tak kalah ngehek adalah analisa ajaib Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. Bapak ini memberikan analisis hubungan antara elektabilitas pasangan Pak Jokowi-KH Maruf Amin dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Pak Arief menyatakan, bahwa semakin tinggi elektabilitas Pak Jokowi - KH Ma'ruf Amin berdasar hasil survei, akan berdampak negatif bagi nilai tukar rupiah. Menurut belio ini, hasil survei yang mengunggulkan pasangan Jokowi - Ma’ruf itu tak mencerminkan keinginan pasar karena kurs rupiah terus melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (USD). Eiittsss… jangan muntah dulu. Ngakak so hard with around-around agaknya pilihan yang lebih bijaksana.

Yang terbaru dan juga lucu, adalah apa yang disampaikan oleh Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid. Hati-hati ya gaes, Bapak Sodik Mujahid bukan Mas Sodik Monata. Numpak, numpak, numpak RX King

Pak Sodik menilai berita hoax dan bohong banyak diproduksi kubu Pak Jokowi. Bahkan Pak Sodik mengibaratkan kubu Pak Jokowi seperti maling teriak maling. Wuidihhh…

"Karena selama ini pabrik hoax dan bohong ada di tempat-tempat tersebut, dengan gaya maling teriak maling," ujar bliyo.

Pak Sodik melanjutkan, Gerindra senantiasa menghadirkan politik yang sarat gagasan (?). Namun Gerindra kerap terganggu karena melayani serangan hoax dan fitnah (??). Beliau pun menanti Pak Jokowi mewujudkan ajakan mengakhiri politik kebohongan itu (???).


"Yang dilakukan Gerindra selama ini adalah politik visi, politik program. Tapi justru kami digoda, diganggu, dan pecahkan fokus harus melayani serangan-serangan hoax, dusta, dan fitnah," sebut Juru Debat timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.

Pak Sodik..., Pak Sodik. Terpujilah segala kelucuanmu itu. Ada-ada saja.

Menurut Pak Sodik, Gerindra senantiasa menghadirkan politik yang sarat gagasan. Maksudnya apa ini, Pak Sodik ? Politik sarat gagasan ? Politik sarat gagasan untuk meniru gagasan dari Mr. Trump menjadi “Make Indonesia Great Again”. Politik sarat gagasan dengan mengatakan Indonesia bubar pada 2030 berdasar novel fiksi. Politik sarat gagasan dengan pidato bocar bocor bocar bocor bocar bocor...

Katanya, politik yang dilakukan Gerindra adalah politik visi, politik program.Hadeww... Visi model apa yang dihasilkan dari sebuah slogan kampanye tiruan ? Politik program seperti apa yang ditawarkan saat bolak-balikmengatakan harga-harga sembako naik, sementara para pedagang pasar sendiri merasa hanya dijadikan alat politisasi. Halo Pak Sandi ! Sehat ???

Pak Sodik juga berceloteh bahwa partainya harus melayani serangan-serangan hoax, dusta, dan fitnah. Aduh… Gerindra melayani serangan hoaks ??? Ampun dijeee….

Hoaks Pak Jokowi PKI itu siapa yang bikin dan siapa yang diuntungkan ? Hoaks Pak Jokowi keturunan Cina itu siapa yang bikin dan siapa yang diuntungkan ? Pak Sodik…, Pak Sodik !!#:-)##:-)&@$##

Padahal nih ya… Hoaks terakbar tahun ini berasal dari kubunya Pak Sodik ini. Yap betolll... Hoaks pengeroyokan Bu Ratna Sarumpaet hingga bonyok-bonyok simetris itu. Jadi, untuk yang satu ini sepertinya agak betul apa yang disampaikan Pak Sodik, bahwa partainya harus melayani serangan-serangan hoaks. Partainya memang tidak diserang hoaks, tetapi akibat adanya hoaks tersebut, Gerindra beserta koalisinya terpaksa ikut dibuat sibuk. Dan tentu saja malu, kalau masih punya sih.

Akhirnya, yang terlihat adalah kebodohan tingkat nasional yang menjadi tontonan hiburan jutaan masyarakat Indonesia. Lutju. Bodoh teriak bodoh !

#JokowiLagi


0 Response to "Gerindra Diserang Hoaks, Percaya ???"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel