-->

Subscribe Us

Ngeri! Fadli Zon Mengajak Bangsa Ini untuk Menghina Ulama'






Semenjak Pilpres 2014 lalu, kubu Prabowo berusaha mati-matian meraih simpati umat Islam. Hingga saat ini mereka masih melakukan cara yang sama. Sebuah hal yang logis. Indonesia berpenduduk mayoritas muslim. Memenangkan hati umat Islam berarti memenangkan pertarungan.

Sok-sok an berpihak kepada umat Islam dengan cara menggambarkan diri mereka sebagai pihak paling vokal dalam melawan Ahok yang katanya penista agama. Pura-pura menentukan cawapres dari hasil ijtima' ulama'. Hingga pada puncaknya, mereka menyebut Sandiaga sebagai santri modern.


Saya mau muntah. Di mana akal sehat mereka? Lha wong Sandi aja sekolahnya di sekolah Katolik, kok sekarang bisa disebut santri. Santri mbiahmu kuwi Le...Le!

Inilah yang justru disebut dengan penistaan agama. Seenak udelnya mencatut kata santri. Sebuah gelar milik para pelajar pondok pesantren (minimal siswa yang mendalami agama Islam secara serius dan benar). Bukan cawapres pembagi kardus.

Pada akhirnya realita itu lebih mampu menjelaskan kepada kita. Karena memang tak pernah belajar agama Islam secara benar, Sandi terbukti tak tahu apa-apa soal Islam. Sampai-sampai soal adab berziarah kubur, hal paling sederhana saja ia tak mengerti.

Saking tidak tahunya, dua kali sudah melakukan kesalahan saat berziarah kubur. Jika sebelumnya Sandi mbangau sambil berjalan di atas makam, kini publik dibuat mengelus dada lantaran ia melangkahi makam salah satu pendiri NU Kyai Bisri Syansuri. Sungguh tak bermoral!

Kyai adalah sosok guru sekalgus panutan. Dari Kyai lah seorang santri mengerti agama Islam karena Kyai memiliki banyak ilmu. Kyai adalah ulama', pewaris Nabi. Untuk itulah seorang Kyai wajib dihormati. Baik saat masih hidup ataupun ketika sudah meninggal.

Allah SWT telah Berfirman dalam Surat Mujadilah ayat 11;

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Rasulullah SAW bersabda:


ﺇﺫﺍ ﻣﺎﺕ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺍﻧﻘﻄﻊ ﻋﻨﻪ ﻋﻤﻠﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺛﻼﺛﺔ: ﺇﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﺔ ﺟﺎﺭﻳﺔ، ﺃﻭ ﻋﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ، ﺃﻭ ﻭﻟﺪ ﺻﺎﻟﺢ ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻪ

Artinya:

“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR Muslim di dalam shahihnya juz 2 hal. 70 hadis no. 1631).

Dua dalil ini menunjukkan bagaimana kita harus menghormati seorang ulama'. Ia ditinggikan derajatnya. Ketika sudah meninggal, pahala dari ilmunya juga tak terputus. Ini menandakan bahwa meskipun 'hanya' sebuah makam, kita harus tetap ta'dhim. Menjaga rasa hormat kita kepada seorang Kyai.

Bagaimanapun, melangkahi makam seorang Kyai tak bisa dibenarkan. Bukan cuma tak dibenarkan, tapi Sandi juga sudah menghina ulama'. Maka ketika Fadli Zon justru membela su'ul adab-nya Sandi, itu sama saja ia tak menghormati ulama'.

"Tapi ya saya kira itu kan teknis banget ya. Mungkin agak repot atau apa. Apa sih, masalah-masalah kayak gini dampaknya bagi bangsa? Saya kira masalah makam saja. Menurut saya, yang harus diangkat itu ekonomi seperti apa, hidup susah, harga meningkat. Tapi kalau masalah makam jadi pemberitaan ya agak gimana ya, saya kira agak kurang mendidik," sebut Fadli.

Alasan repot tak bisa mengesampingkan adab. Mengajak semua orang untuk tak menganggap serius, berarti Fadli Zon mengajak umat Islam untuk tak menghormati ulama'. Lebih tepatnya menghina ulama'. Konyolnya, yang mencontohkan tak punya adab itu Sandi. Kelakuannya sama sekali tak mendidik. Tapi malah beritanya yang disalahkan. Situ waras??

Mengerikan! Seorang cawapres tak tahu adab ditambah pimpinan DPR yang menganggap penghinaan kepada ulama' (dengan cara membenarkan melangkahi makam seorang Kyai). Mau jadi apa bangsa ini jika orang-orang seperti mereka memimpin?? Makin rusaklah moral anak bangsa.

Sia-sialah semua usaha kubu Prabowo selama ini. Koar-koar paling islami tapi justru kelakuan mereka amat jauh dari nilai ajaran Islam itu sendiri. Memang sudah menjadi kodrat alam, siapa yang menjual agama dengan murah, maka mereka akan bangkrut dengan sendirinya.



Hal lain yang akhirnya juga terbongkar, ternyata Gus Irfan hanya diperalat. Beliau dijadikan tim kampanye untuk meraup suara warga nahdliyyin. Tapi di saat yang bersamaan, cawapresnya malah menghina pendiri NU. Dibela pula sama petinggi partai pengusung. Blunder berjama'ah.



0 Response to " Ngeri! Fadli Zon Mengajak Bangsa Ini untuk Menghina Ulama'"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel