-->

Subscribe Us

Katanya Anti Asing Sampai Gebrak Podium, Janji Muluk Ekonomi Tumbuh 2 Digit Harus Butuh Asing





Kalau tidak salah janji ini sudah pernah diwacanakan Prabowo lima tahun lalu. Ekonomi Indonesia tumbuh dua digit atau minimal 10 persen. Kalau tidak salah ingat, hanya ada dua negara yang bisa mencapai level pertumbuhan seperti ini adalah China dan India.

Dan kali ini Prabowo kembali mengumbar janji untuk mengerek pertumbuhan ekonomi jika terpilih dalam Pilpres 2019. Dia menjanjikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh dua digit atau 10 persen ke atas. "Tidak benar kami pesimis. Kami optimis. Mereka mungkin puas dengan 5 persen pertumbuhan (ekonomi), kami tidak puas. Kami mau pertumbuhan double digit," kata Prabowo dalam pidato kebangsaannya di Dyandra Convention Hall, Surabaya.


Ini bukan optimis, tapi overdosis optimisme sehingga terdengar sangat muluk, yang penting bisa membuat publik terbuai dengan angan-angan kosong ini.

Prabowo sebelumnya menjanjikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen jika dia terpilih. Meski menaikkan janji pertumbuhan ekonomi tersebut, Prabowo tak merinci apa yang membuat dia optimis.

Bantahannya begini.

menurut Kepala Ekonom BCA David Sumual, konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor tak bisa tumbuh signifikan selama pertumbuhan ekonomi global terus menurun.

"Untuk jangka pendek sulit dua digit, pertumbuhan ekonomi potensialnya 5,5 persen sampai 6 persen. Kalau mau lebih tinggi lagi dorong investasi," kata David seperti diberitakan CNNIndonesia.com.

"Nah kalau mau menaikkan investasi khususnya dari asing akan membantu pertumbuhan ekonomi, tapi Pak Prabowo saja seolah anti asing jadi mau bagaimana," kata David.

⁣Namanya juga asal koar-koar tanpa dipikir apakah ucapannya ini kontradiksi dengan ucapan-ucapan sebelumnya atau tidak.

Kita mungkin masih belum lupa akan stop semua impor, yang berarti tidak mau mendukung ekspor oleh negara lain. Dan tanpa imbal balik yang menguntungkan kedua belah pihak, bagaimana mau mendapat dukungan/support dari negara lain? Contoh saja yang sekarang ini, Uni Eropa akan membatasi ekspor kelapa sawit dari Indonesia. Indonesia protes, kan? Rugi besar kalau ekspor kita distop, bayangkan kalau Prabowo mau stop ekspor dari negara lain (impor)?


Ibarat Anda tak mau membeli barang dari orang lain, tapi Anda mau orang itu menanamkan uangnya di perusahaanmu , memangnya ini rumus win-win solution dari mana? Asal cuap saja nih capres. Dan akhirnya diralat akan diusahakan menyetop impor jika memungkinkan.

Lagipula siapa yang baru-baru ini gebrak podium saat kampanye mengungkit tentang bela-bela antek asing? Prabowo kan? Siapa yang suka teriak protes pro asing pro aseng? Kubu sebelah juga kan?

Jadi mereka seolah tidak butuh bantuan dari asing, seolah bisa berdiri sendiri padahal negara super power USA saja tidak bisa hidup sendiri. Investasi asing sangat dibutuhkan negara ini untuk melesatkan pertumbuhan ekonomi.

Seperti Vietnam, investasi di sana sangat gila, sehingga pertumbuhan ekonominya paling tinggi di Asia Tenggara, bahkan digadang-gadang sebagai China kedua. Logikanya, kalau sibuk teriak antek asing, berarti tidak butuh asing kan?

Tanpa pertumbuhan investasi, pertumbuhan ekspor juga sulit meningkat. Selama ini, mayoritas ekspor Indonesia masih berbau komoditas. Jadi, ketika harga komoditas turun seperti sekarang, nilai ekspor yang tercatat juga merosot. Jika investor banyak menanamkan modalnya dengan membangun bisnis di luar komoditas dan berhasil diekspor, maka bisa membantu angka ekspor Indonesia dan mengatasi masalah neraca perdagangan yang defisit.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memiliki pendapat yang sama. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah hanya mencapai kisaran 5 persen. Josua menambahkan keinginan Prabowo untuk mengerek pertumbuhan ekonomi dua digit hanya untuk menarik perhatian masyarakat jelang pemilihan presiden (pilpres). Padahal, target itu terbilang tak masuk akal.

Sudah jelas banget kalau kubu 02 ini memang kalau ngomong hanya terdengar seperti bualan dan tak realistis. Visi Indonesia Adil makmur dari Hongkong lah kalau caranya begitu. Yang anehnya para pendukung malah tak sadar akan kejanggalan ini. Fanatik mendukung tanpa pakai logika dan akal sehat.

IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 5,4% tahun 2019, ini kenapa bisa-bisanya punya ide naikkan pertumbuhan ekonomi dua digit? Tak tahu caranya gimana, jualan mimpi aja nih orang.



Bagaimana menurut Anda?



0 Response to "Katanya Anti Asing Sampai Gebrak Podium, Janji Muluk Ekonomi Tumbuh 2 Digit Harus Butuh Asing"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel