Yusril Bongkar Kedok Rizieq di Depan Kiai Pesantren se-Tanah Air, “Saya Tidak Khianati Siapa pun”!
Polemik Yusril dan Rizieq Shihab terus bergulir, dan sebagai pengacara, Yusril tidak gampang menyerah dari tekanan kubu 02 dan FPI yang mulai meledek dan memfitnahnya. Ia sudah biasa berhadapan dengan tekanan, jadi bukannya mundur, Yusril malah semakin panas dan menyerang balik mereka. Saya sepakat dengan Yusril, kalau memang tidak salah, apa yang perlu ditakuti?
Yusril bukan orang biasa di negara ini, ia seorang tokoh politik yang memimpin partai sendiri. Tidak ada alasan baginya untuk gentar menghadapi serangan FPI dan kubu 02. Di saat-saat seperti ini, ketika akal sehat dan keimanan mulai digadaikan demi nafsu politik, maka kebenaran memang seharusnya diungkapkan. Supaya orang-orang yang tersesat ini disadarkan dengan kesalahan yang sudah mereka lakukan.
Sudah begitu banyak bukti tentang Prabowo dan ke-Islam-annya. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa Islam Prabowo semata adalah Islam politik untuk mengejar kekuasaan. Saat itu ia ingin menikahi seorang anak presiden yang beragama Islam, apa mungkin ia bisa memaksa Titiek pindah agama? Tidak, tentu dia yang harus pindah agama mengikuti Titiek. Selain itu, untuk kebutuhan politik, beragama Islam akan sangat menguntungkan dirinya.
Dalam sebuah video yang—sayangnya—kurang lengkap (link-nya ada di bawah), memunculkan pengakuan seorang lelaki yang di video itu disebut sebagai anak Tutut Soeharto. Ia menyampaikan bahwa saat tragedi 98, Prabowo datang ke rumah Cendana. Pada saat itu ia pun ditampar oleh Mamiek Soeharto sembari meneriakinya: “Kamulah yang menjatuhkan ayah saya!” Bukan hanya Mamiek, Titiek pun datang dan ikut menampar Prabowo: “Kamu pengkhianat bapak saya!”
Hal ini sedikit membuka rahasia yang tidak terungkap. Kenapa Prabowo pergi ke luar negeri setelah lengsernya Soeharto? Kenapa ia bercerai dengan Titiek? Kenapa hubungan Prabowo dengan keluarga Cendana sangat buruk setelah masa Soeharto? Ternyata, dari pengakuan tersebut, kita pahami bahwa Prabowo-lah yang berusaha menjatuhkan Soeharto.
Menjadi masuk akal kemudian, kenapa Prabowo masuk Islam. Tidak mungkin dia bisa menjadi presiden jika ia bukan seorang muslim. Bukan ingin mendiskriminasi, tetapi akan jauh lebih mudah baginya menjadi penguasa jika beragama mayoritas.
Dengan agama politik demikian, maka tidak ada jaminan bahwa Prabowo akan peduli dengan umat Islam ketika ia seudah terpilih, kira-kira itulah pesan utama yang ingin diangkat oleh Yusril dengan membongkar chat WA-nya dengan Rizieq.
Kembali ke Yusril, Ketua Umum PBB itu kemudian diundang khusus oleh KH Nur Iskandar SQ dan sejumlah kiai ternama untuk menjelaskan polemiknya dengan Habib Rizieq Syihab yang memanas sejak minggu lalu.
Penjelasan secara gamblang itu diminta disampaikan kepada ribuan ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren yang datang dari seluruh Tanah Air di Pondok Pesantren Assidiqiyah, Batuceper, Tangerang, Rabu (10/4/2019). Dalam acara itu, hadir cawapres KH Ma'ruf Amin.
Yusril mengatakan umat Islam terlibat intens membahas soal calon pemimpin tiap pilpres. Hal itu jugalah yang, menurutnya, dibahasnya bersama Habib Rizieq. Yusril mengaku berkomunikasi dengan Habib Rizieq via telepon dan WhatsApp. Dia mengakui komunikasi lisan per telepon dengan Habib Rizieq tidak ada rekamannya.
Yusril mengaku membahas soal keislaman Prabowo bersama Habib Rizieq. Karena tidak ingin terus ada kesalahpahaman, dia memilih membuka chat-nya dengan Habib Rizieq ke publik. "Chat itu akhirnya saya buka ke publik untuk membela diri sekaligus membantah tudingan HRS bahwa saya melakukan kebohongan," kata Yusril.
Dalam chat-nya kepada HRS, Yusril mengaku memang mempersoalkan track record Prabowo dan Sandi berjuang dalam gerakan Islam, yang menurutnya tidak ada. "Saya sama sekali tidak menilai kadar keislaman seseorang karena hal itu adalah kewenangan Allah SWT untuk menilainya," sebut Yusril.
"Saya juga tidak punya track record lakukan kebohongan publik maupun terhadap orang perorangan," imbuh Yusril.
Yusril menyatakan menolak dicap sebagai pengkhianat. Baginya, Habib Rizieq sama sekali belum pernah memberi amanat kepadanya.
"Rizieq tidak pernah memberi amanat apa pun kepada saya terkait dengan pilpres ini. Jadi apa yang saya khianati?" kata Yusril.
Intinya, bukan hanya meragukan Prabowo, tetapi ia ingin membongkar niat busuk Rizieq Shihab yang keras mendukung Prabowo. Jika ia tahu bahwa Prabowo tidak kuat ke-Islam-annya, lalu kenapa ia menggunakan nama umat Islam untuk mendukung Prabowo?
Di sana, Yusril ingin mengatakan bahwa ada kong kali kong antara Rizieq dan Prabowo. Rizieq membantu Prabowo untuk mendapatkan keuntungan dan selamat kembali ke Indonesia, sementara Prabowo mau melunasi ambisinya selama ini. Tidak ada perjuangan untuk ummat Islam di dalam kerja sama itu. Semuanya hanya manipulasi dari dua orang yang sama-sama punya ambisi terselubung.
#JokowiLagi
#02PolitisasiAgama
0 Response to "Yusril Bongkar Kedok Rizieq di Depan Kiai Pesantren se-Tanah Air, “Saya Tidak Khianati Siapa pun”!"
Post a Comment