-->

Subscribe Us

Apa Anies Tidak Malu Dengan Ahok?



Anies adalah gubernur DKI Jakarta. Dengan segala wewenang yang ada padanya, Anies bisa melakukan banyak hal untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, mempercantik kota, mencegah polusi dam banjir, dan kebijakan-kebijakan lain yang bermanfaat untuk mesyarakat. Anies punya peluang amat besar untuk melakukan hal mulia itu asalkan mau dan tak takut capek.

Namun dua tahun menjabat, nyaris tidak ada kemajuan berarti yang ditorehkan oleh Anies. Benar DKI Jakarta mendapatkan beberapa penghargaan, tapi itu hasil kerja gubernur sebelumnya. Program yang dicanangkan Anies saat kampamye nyaris belum ada yang berhasil 100 persen, atau bahkan bisa dikatakan gagal.


Program unggulan Anies adalah rumah tapak Dp 0 rupiah, OK OCE, dan menolak reklamasi. Itu adalah program yang terus dikampanyekan. Tapi sekarang lihat bagaimana hasilnya? Bukan membangun rumah tapak, tapi malah rumah susun. Juga ada syarat pendapatan minimal jika ingin membeli rumah dp 0 rupiah. OK OCE juga tidak jelas bahkan ada yang gulung tikar. Janjinya dimodalin, kenyatanmya tidak. Terus soal reklamasi, katanya mau ditolak malah keluar IMB.

Selain program kerja yang tak sukses, Anies juga membuat wajah Jakarta kembali suram. Sampah kembali menumpuk, kali item kotor dan bau, enceng gondok menjamur, parkir liar kembali marak, tanah abang kembali semrawut, balai kota sepi dari warga yang mengadu.

Kadang saya berpikir, apakah Anies tak merasa malu kepada guberur sebelumnya (Ahok)? Saya masih ingat betul bagaimana Anies dengan wajah sinis terus meremehkan program kerja Ahok. Dengan senyum mengejek, Anies berlagak mengkritik program kerja Ahok lewat kata-kata dan retorika yang memukau pendukungnya.

Kalau Anies memang benar-benar bisa bekerja lebih hebat dibanding Ahok, saya kira tak masalah kalau dia mau sinis dan terus merendahkan program Ahok. Permasalahannya, sampai saat ini Anies terbukti belum mampu bekerja sebaik Ahok.

Anies itu adalah penerima tongkat estafet dari Ahok. Seharusnya dia bisa amanah. Minimal bisa bekerja sebaik Ahok, bisa mempertahankan yang sudah baik, bukan malah memperburul keadaan. Ibarat lomba lari estafet, Ahok sudah berlari kencang dan meninggalkan lawan-lawannya. Tapi pas tongkat diserahkan ke Anies, dia tak bisa berlari kencang. Geraknya lambat dan akhirnya lawan-lawan yang sebeluknya tertinggal bisa mengejar bahkan menyalip.

Kalau Anies tahu diri, harusnya dia malu sama Ahok karena tidak bisa melanjutkan amanah sebagai gubernur DKI dengan baik. Selain malu, Anies juga harus minta maaf karena hal baik yang telah Ahok ciptakan tak bisa dipertahankan oleh Anies. Jangan lupa juga untuk terus meminta saran ke Ahok bagaimana caranya mengelola DKI Jakarta.


Kadang saya berpikir, membandingkan Ahok dan Anies itu seperti bumi dan langit. Ahok terlalu superior jika dibandingkan dengan Anies. Kepedulian sosial Ahok ternyata sangat luar biasa. Meskipun sudah tidak menjadi gubermur DKI, Ahok masih terus memikirkan bagaimana caranya membantu orang miskin

Lewat aplikasi 'Jangkau', Ahok punya keinginan untuk membantu sesama. Ahok membuat aplikasi ini karena ingin tetap membantu orang miskin di saat sudah tak lagi menjadi pejabat.

Ahok mengatakan, saat menjadi pejabat, dia masih bisa membantu orang yang membutuhkan menggunakan uang operasional dan APBD. Dia berharap aplikasi ini bisa menggugah masyarakat pada budaya gotong royong.

Saya tidak tahu pernyataan Ahok ini apakah sindiran untuk Anies atau bukan. Namun seharusnya pernyataan Ahok ini bisa menyadarkan Anies. Saat ini Anies adalah pejabat negara yang bisa melakukan banyak hal untuk membantu banyak orang lewat kebijakan dan APBD.

Ahok juga seperti sedang mengingatkan Anies bahwa jadi gubernur itu bukan gaya-gayaan, tapi punya tugas utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat APBD. Jika masih ada warga yang kelaparan, artinya gubernur itu yang patut disalahkan karena tidak bisa memanfaatkan APBD dengan baik.

Jika saya menjadi Anies, saya sangat malu melihat Ahok yang terus berkiprah membantu sesama meskipun sudah tidak menjadi gubernur. Sedangkan dirinya, boro-boro mau membantu sesama setelah tidak lagi menjadi gubernur. Masih jadi gubernur saja belum bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Persoalan sampah dan polusi tidak kunjung diselesaikan. Padahal, anggaran untuk menyelesaikan persoalan itu sangat besar.

Tapi entahlah. Untuk orang sebebal Anies, saya tidak yakin dia masih punya rasa malu ke Ahok..



Sekian...



0 Response to " Apa Anies Tidak Malu Dengan Ahok?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel