-->

Subscribe Us

Mati kutu, Prabowo Memilih Takluk bahkan Ucapkan Sukses Terhadap Jokowi






Satu demi satu auman hingar dari pihak yang menolak rencana Jokowi untuk memindahkan ibu kota negara berubah jadi mencicit.

Kali ini giliran Prabowo yang takluk, yang masih ditambah pula dengan ucapan sukses selalu untuk Pak Jokowi dan jajarannya.


Padahal sebelumnya, Jokowi justru ingin digulingkan karena urusan yang sama. Ternyata cuma hangat-hangat telek benyek.

https://seword.com/politik/prabowo-ingin-gulingkan-jokowi-ada-apa-dengan-kaltim-bc08rKWbyk

Dilansir dari detik, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menitipkan pesan kepada anggota DPR Fraksi Gerindra terkait pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Meski demikian, Prabowo juga menyertakan empat catatan terkait wacana tersebut.

"Pak Prabowo menyampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Gerindra bahwa usulan pemindahan Ibu Kota sudah menjadi usulan rencana jangka panjang yang menjadi usulan Gerindra sejak 2014 lalu. Pada prinsipnya beliau dan Gerindra setuju dilakukan pemindahan Ibu Kota, dengan catatan," kata juru bicara pribadi Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangannya, Senin (26/8/2019).

Catatan pertama Prabowo seperti yang disampaikan Dahnil ialah soal kajian. Prabowo ingin rencana pemindahan ibu kota tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia.

"Pemindahan ibu kota harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak grasa-grusu, dan menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang," ucap Dahnil.

Kedua, Prabowo memberikan catatan bahwa pemindahan ibu kota harus didasarkan pandangan ekonomi opportunity cost selain tentunya financial cost yang fondasi dasarnya ialah prioritas.

"Jangan sampai rencana tersebut mengabaikan masalah paling dasar lain," kata Dahnil.

Selanjutnya, Prabowo menekankan soal kapasitas negara dalam menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan kedaulatan ekonomi seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pertahanan dan keamanan.

Prabowo menilai poin-poin tersebut merupakan masalah primer Indonesia sebagai bangsa dan negara.

"Catatan keempat, pemindahan Ibu kota, selain memperhatikan prioritas, kesenjangan ekonomi, juga harus memperhatikan dampak sosial, budaya dan politik bagi persatuan dan kesatuan NKRI, karena pemindahan Ibu kota tidak sekadar masalah ekonomi, namun ada masalah antropologis (budaya) dan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, juga masalah lingkungan hidup dll. Jadi tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekadar dilihat dari sisi ekonomi," tutur Dahnil.

"Pada prinsipnya, beliau dan Gerindra mendukung segala upaya baik yang pro-masa depan, bukan upaya yang miopik abai masa depan. Sukses selalu untuk Pak Jokowi dan jajarannya," sambung Dahnil.


Sebenarnya, 4 catatan yang disertakan Prabowo dalam persetujuannya terhadap rencana pemindahan ibu kota negara tak berarti apapun serta tak berharga sepeserpun selain hanya demi upaya menjaga muka agar tak terlalu malu dan kelak akan kembali terlihat konyol karena selalu kalah dan lagi-lagi kalah dalam setiap apapun.

Jadi alih-alih meningkatkan gengsi, sejak catatan pertama Prabowo justru terlihat amat lugu tak ubahnya bocah SD memahami fisika nuklir.

Bagaimanapun juga, pernyataan resmi Jokowi untuk memindahkan ibu kota negeri yang dilakukan hari ini justru karena menunggu selesainya 2 kajian terakhir.

Dan itu artinya, rencana tersebut telah melalui rangkaian kajian yang menyeluruh, dan bukannya sekedar tindakan gegabah berdasarkan ego perseorangan.

Pun catatan kedua jauh lebih dagelan.

Terutama bila mengingat watak khas Jokowi yang selalu berpikir jernih sejak hulu hingga hilir dalam setiap tindakan yang direncanakan. Jangan kata hanya masalah ekonomi opportunity cost dan financial cost yang sifatnya terlalu standard serta amat mendasar itu, karena besar dugaan, Jokowi malah telah ‘melompat amat jauh’ hingga ke urusan yang sifatnya lebih visioner.

Sementara catatan ketiga tak lebih sekedar upaya mengingatkan Jokowi akan impian Prabowo beserta kubu dirinya, yang memang sejak awal merapat rajin menyorongkan konsep kedaulatan pangan dan energy, dengan harapan pihaknya akan direkrut secara ‘bedol desa’ untuk melaksanakan konsep yang diajukan tersebut, yang entah seburuk apa bentuk serta target pencapaiannya.

Yang paling kekanakan tentu saja catatan yang keempat, yang seakan cuma sekedar daripada tak ada poin yang lainnya lagi untuk ditambahkan, hingga malah terlihat seperti bocah TK mengajari abjad kepada sarjana.

Mengapa penulis mengatakan bahwa 4 catatan Prabowo tersebut tak berarti apapunserta tak berharga sepeserpun selain hanya sekedar Agar terkesan tak terlalu malu karena takluk total tanpa syarat?

Alasannya amat sederhana namun tak terbantahkan.

Yaitu karena, bahkan tanpa persetujuan Prabowo dengan Gerindranya sekalipun, Jokowi yakin qath’i bahwa rencana tersebut akan memperoleh persetujuan dari DPR. Bukankah komposisi partai koalisi pendukung dirinya sudah mayoritas dan memenuhi kuorum?

Maka mati kutulah Prabowo, bersamaan dengan mati anginnya suara-suara bising penolakan rencana tersebut, yang sejatinya memang benar-benar amat tak penting serta tak berpengaruh sedikitpun bagi terlaksananya rencana tersebut.

Makanya Jokowi tak pernah menggubris sedower apapun celoteh riuh tanpa makna itu.



Yang paling kasihan tentu saja warga Jakarta. Penuh ketar-ketir bersimbah kekhawatiran akan nasib selanjutnya, karena minimnya informasi tentang usaha Anies guna meminimalisir dampak negatif pemindahan ibu kota. Karena bagaimanapun juga, amat berbeda kualitas pemimpin yang sekedar bermodal kata, dengan pemimpin yang penuh usaha nyata demi rakyatnya.



0 Response to "Mati kutu, Prabowo Memilih Takluk bahkan Ucapkan Sukses Terhadap Jokowi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel